Beijing (Antara Megapolitan/Reuters) - Beijing akan memiliki bandar udara (bandara) raksasa dan akan dibuka pada 2019. Bandara yang dibangun dengan anggaran 80 miliar yuan atau Rp121 triliun rupiah lebih itu diperkirakan menjadi salah satu bandara terbesar di dunia.
Perwakilan pembangunan itu memamerkan kerangka luas "Bandar Udara Baru Beijing", yang terbuat dari 1,6 juta meter kubik beton, 52 ribu ton baja dan membentang 47 kilometer persegi, termasuk landasan pacu.
Bandara tersebut diharapkan dapat melayani 45 juta penumpang awal dalam setahun, dan pada akhirnya berdaya tampung 100 juta penumpang, menempatkannya setara dengan bandar udara antarbangsa Hartsfield-Jackson Atlanta.
"Jika dijajarkan bersama, terdapat gerbang sepanjang sekitar 5 kilometer," kata juru bicara proyek Zhu Wenxin.
Prakarsa pembaruan di bandara tersebut datang saat Partai Komunis, yang berkuasa, siap membuka kongres ke-19 akhir pekan ini, yang merupakan acara kepemimpinan dua kali dalam satu dekade, di mana Xi akan mengkonsolidasikan kekuasaan dan menekankan proyek serta kebijakan yang berhasil sejak lima tahun pertama.
China telah berusaha untuk meningkatkan citranya, baik sebagai pusat penerbangan dan pabrikan dalam beberapa tahun terakhir. Jet penumpang rumahan pertama di negara itu, C919, diluncurkan penerbangan perdananya pada Mei, merayap ke pasar bernilai miliaran dolar yang saat ini didominasi oleh perusahaan pembuat pesawat, Boeing dan Airbus.
Terletak 67 kilometer dari selatan Beijing, bandara tersebut secara teknis jatuh di provinsi yang merupakan tetangga Beijing, Hebei, meski pada akhirnya bandara itu akan mendirikan zona pengembangannya sendiri.
Bandara baru tersebut akan mengurangi tekanan pada bandara internasional Beijing yang ada, ke arah timur laut Beijing dan saat ini merupakan bandara terbesar kedua di dunia ditinjau dari volume penumpang, yang membuka terminal baru senilai 3,6 miliar dolar AS pada 2008 menjelang Olimpiade Musim Panas Beijing.
Bandar udara baru tersebut akan terhubung ke Beijing dengan kereta api kecepatan tinggi dengan kecepatan tertinggi 350 kilometer per jam serta kereta antarkota dan jalan tol utama. (ANT/BPJ).