Kota Bogor (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor, Jawa Barat, menggelar simulasi mitigasi bencana gempa bumi kepada warga di Kelurahan Tegallega, pada Rabu.
Analis Bencana BPBD Kota Bogor Arvindika Aditya menjelaskan, kegiatan ini merupakan sosialisasi dan pemberian edukasi bencana gempa bumi, untuk membantu masyarakat memahami potensi risiko yang ada di lingkungan, serta dapat mengenali tanda-tanda awal bencana dan mengetahui tindakan yang harus diambil.
“Kita melakukan edukasi dan sosialisasi masyarakat terkait kebencanaan gempa bumi di Kelurahan Tegallega, yang memang padat penduduk. Kami juga memberikan simulasi kebencanaan ada fase dimana sebelum bencana, saat, dan sesudah,” jelasnya.
Baca juga: Pemkot Bogor keluarkan surat edaran peringatan kesiapsiagaan gempa bumi
Baca juga: BPBD: Rumah tahan gempa dari BNPB di Pamoyanan Kota Bogor siap dihuni April
Simulasi itu, kata dia, dilakukan kepada pengurus RT/RW, lembaga pemberdayaan masyarakat, dan tokoh masyarakat. Diharapkan, dengan simulasi ini bisa semakin meningkatkan koordinasi personel kebencanaan yang terlibat mulai dari BPBD, TNI-Polri, kelurahan dan organisasi kemasyarakatan.
“Pesan yang ingin kami sampaikan untuk tetap semangat dan tangguh dalam menghadapi bencana. Apa saja yang sekiranya bisa kolaborasi dan kerja sama, kita siap melakukan pelayanan kepada masyarakat terutama terkait mitigasi dan simulasi baik gempa bumi dan bencana lain,” ujarnya.
Ia menyebut, pada akhir Agustus 2024, BPBD Kota Bogor telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Peningkatan Kesiapsiagaan Bencana Gempa Bumi Megathrust, sebagai bentuk menyikapi peringatan dari BMKG.
Dalam SE itu, para camat dan lurah se-Kota Bogor diminta untuk menyiapkan langkah konkret untuk menyiapkan kesiapsiagaan di masing-masing daerahnya.
Baca juga: BPBD: Belum ada laporan kerusakan akibat gempa di Bogor
“Untuk koordinasi penanganan bencana, bisa melalui nomor pusat pengaduan kami yang online 24 jam, dan via kelurahan yang akan menghubungi kami,” ujarnya.
Lurah Tegallega Hardi Suhardiman berharap, dengan kegiatan sosialisasi dan simulasi kesiapsiagaan bencana yang dilaksanakan, masyarakat di wilayahnya bisa lebih waspada dan mengetahui apa saja yang harus dilakukan apabila terjadi bencana khusus nya bencana gempa bumi.
Sebab, ia mengaku, masih banyak masyarakat yang hanya mengetahui sedikit tentang bagaimana menghadapi bencana dari mulai persiapan menghadapi bencana, pada saat terjadinya bencana, hingga pasca bencana.
“Pesannya agar masyarakat bisa lebih meningkatkan kewaspadaan dan saling perduli kepada sesama dalam kondisi apapun, serta masyarakat bisa lebih peduli terhadap lingkungan,” ucapnya.