Pj Bupati Bogor lantik Asep Wildan jadi Direktur Operasional Perumda Tirta Kahuripan

Kabupaten Bogor (ANTARA) - Penjabat Bupati Bogor Asmawa Tosepu melantik Asep Wildan sebagai Direktur Operasional Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Asep dilantik di Kantor Perumda Air Minum Tirta Kahuripan, Cibinong, Senin, untuk mengisi jabatan sisa periode tahun 2021-2026 yang sempat kosong ditinggal Tedi Kurniawan yang menjadi Direktur Utama.

Asep Wildan dilantik setelah dinyatakan lulus dalam penilaian Uji Kelayakan dan Kepatutan (UKK) yang digelar Panitia Seleksi Direktur Operasional Perumda Air Minum Tirta Kahuripan.

Baca juga: Tirta Kahuripan Bogor survei kepuasan pelanggan demi jaga kualitas layanan
Baca juga: Perumda Air Minum Tirta Kahuripan buka layanan di Mal Pelayanan Publik Cibinong

Pelantikan tersebut juga dilandasi Surat Keputusan (SK) Pj Bupati Bogor Selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM) Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Kabupaten Bogor No:31/KPTS/KPM-HK/2024.

Asmawa saat pelantikan menekankan bahwa apa yang diemban Asep saat ini merupakan tantangan besar dalam memastikan ketersediaan air bersih bagi masyarakat Kabupaten Bogor.

“Teruslah berinovasi dalam mencari solusi atas berbagai permasalahan yang ada, terutama dalam menghadapi tantangan perubahan iklim dan peningkatan permintaan air bersih," kata Asmawa.

Ia juga meminta agar jajaran direksi Perumda Air Minum Tirta Kahuripan meningkatkan kualitas pelayanan memastikan ketersediaan dan distribusi air bersih dengan baik.

Baca juga: Tirta Kahuripan siagakan 13 truk tanki antisipasi kendala saat Lebaran

Sementara, Direktur Utama Perumda Air Minum Tirta Kahuripan Tedi Kurniawan optimistis dengan terisinya jabatan direktur operasional secara definitif akan mempermudah kerja perusahaan plat merah tersebut untuk mengejar target-target yang telah ditentukan.

“Maka kami akan fokus untuk memaksimalkan penggunaan kapasitas produksi air bersih yang belum termanfaatkan dengan cara pengembangan pelayanan pada segmen rumah tangga dan non-rumah tangga," kata Tedi.

Menurut dia, dengan mengurangi tingkat kehilangan air, maka akan berdampak pada peningkatan kinerja keuangan untuk berkontribusi pada Pendapatan Asli Daerah (PAD).