Jakarta (ANTARA) - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) atau Whoosh menyebutkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat untuk menggunakan kereta cepat tersebut sebagai transportasi cukup tinggi.
General Manager Corporate Secretary KCIC Eva Chairunisa mengatakan bahwa hal itu dapat dilihat dari data KCIC, dimana jumlah penumpang kereta cepat Whoosh telah mencapai 4 juta orang sejak dioperasikan pada 17 Oktober 2023.
"Sejak mulai dioperasikan secara komersial pada 17 Oktober 2023 lalu, jumlah penumpang kereta cepat Whoosh terus bertambah," kata Eva dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Eva menilai data penumpang itu sebagai cermin dari kepercayaan masyarakat terhadap layanan kereta cepat Whoosh.
Baca juga: Kereta cepat Whoosh telah layani 4 juta penumpang sejak dioperasikan
"Dan cerminan kepuasan masyarakat terhadap layanan kereta cepat Whoosh yang nyaman, cepat, dan efisien," ujarnya.
Ia menerangkan, Whoosh merupakan layanan kereta cepat pertama di Indonesia dan Asia Tenggara dengan rute Jakarta-Bandung dan melayani empat stasiun, yakni Halim, Karawang, Padalarang, dan Tegalluar.
Menurutnya, keberhasilan pengoperasian Whoosh tidak terlepas dari pelaksanaan project yang tepat waktu. China Railway Group Limited (CREC) sebagaimana diketahui adalah kontraktor utama dan sekaligus pemegang saham terbesar dalam konsorsium bersama Indonesia.
Sebagai kontraktor utama dan investor mayoritas dalam konsorsium China di proyek kereta api cepat Jakarta-Bandung, CREC berkontribusi membangun 57 kilometer dari keseluruhan lintasan, serta seluruh jalur listrik dan elektrifikasi kereta api cepat.
Baca juga: 350.000 tiket Whoosh terjual selama periode libur sekolah
"Stasiun Padalarang, saat ini tercatat sebagai salah satu stasiun dengan jumlah keberangkatan penumpang tertinggi setelah Halim," kata Eva.
Menurut Eva, stasiun tersebut merupakan satu-satunya stasiun yang menunjang transfer penumpang dari KAI ke kereta cepat adalah salah satu bukti komitmen penyelesaian proyek tepat waktu oleh CREC. Namun, dia tidak merinci jumlah penumpang di stasiun tersebut.
Eva juga mengatakan bahwa stasiun kereta cepat Padalarang sebelumnya mulai dikerjakan intensif sejak CREC menerima penugasan pada 31 Oktober 2022. Dengan jadwal dan anggaran yang ketat, konstruksi Stasiun Padalarang memiliki tingkat kesulitan dan risiko yang lebih tinggi.
Kehadiran Stasiun Kereta Cepat Padalarang, kata Eva lagi, selain memberi kemudahan akses transportasi juga membawa perubahan yang signifikan terhadap perkembangan wilayah sekitar.
Baca juga: HokBen hadir di Stasiun KCIC Halim
"Berdasarkan pengamatan, Stasiun Padalarang dan kawasan sekitarnya saat ini semakin menggeliat. Apalagi di masa libur sekolah seperti saat ini, aktivitas penumpang di Stasiun Padalarang tampak meningkat. Ruang tunggu penumpang terlihat ramai dengan pengguna Whoosh," kata Eva.
Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menuturkan, kehadiran kereta cepat telah menempatkan Indonesia melaju sejajar dengan negara maju.
"Transformasi dan inovasi yang telah diupayakan, kini telah dinikmati manfaatnya secara nyata. Kehadiran Whoosh sekaligus mengakhiri sejarah tidak adanya kereta cepat di Asia Tenggara dan membuka era baru transportasi kereta api di Indonesia," kata Budi Karya pula.