Tim renang artistik Jawa Barat membidik medali emas ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI di Aceh dan Sumatera Utara pada 8-20 September 2024 dengan menjalani persiapan matang selama pemusatan latihan daerah (pelatda) jangka panjang sejak Januari lalu.
Motivasi atlet selama pelatda pun meningkat terlebih mereka tengah dalam misi balas dendam usai digagalkan pada PON XX Papua 2020. Saat itu tim renang artistik Jabar gagal meraih prestasi usai diterpa sejumlah persoalan non teknis.
"Memang kami sedang dalam motivasi tinggi. Pada PON lalu seharusnya kami meraih apa yang kami telah perjuangkan. Kini kami terus mempersiapkan diri, baik dari segi fisik maupun mental," kata Pelatih Tim Renang Artistik Jabar Ragil Sugirestu Andayani saat pelatda di Gelanggang Akuatik kompleks Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Kamis.
Baca juga: Kabupaten Bekasi tembus lima besar Popda XIII Jabar 2023
Ia mengatakan tim renang artistik Jabar untuk PON Aceh-Sumatera Utara 2024 diperkuat delapan atlet, empat di antaranya asal Kabupaten Bekasi. Mereka akan bertanding di tiga nomor yakni solo, duet, serta tim.
Kedelapan atlet tersebut yakni Maharani Sekar Langit (Kabupaten Bekasi), Juliana Megiwong (Kabupaten Bekasi), Dinda Cahya Rembulan (Kabupaten Bekasi), dan Sheva Stefani Kwan (Kabupaten Bekasi).
Kemudian Petra Septaria Puspa Melati (Kota Bekasi), Aliyyah Rahmani (Kota Bandung), Gregoria Sharleen Siauw (Kabupaten Bandung Barat), dan Elizabeth Sekar Samudera (Garut).
Baca juga: Perenang Kabupaten Bekasi tambah tiga medali emas Porprov Jabar
Kabupaten Bekasi dipilih menjadi lokasi kedua pemusatan latihan daerah tim renang artistik Jabar setelah sebelumnya berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Latihan fisik, teknik, hingga mental menjadi fokus atlet.
"Terutama kami tekankan pada endurance di mana dalam sehari kami full berlatih setiap hari, baik di air maupun di darat, dari pagi hingga malam," ucapnya.
Ia mengaku target mendulang emas PON bukan perkara mudah karena kekuatan dari kontingen lain turut meningkat. Kendati demikian, dirinya meyakini peluang meraih prestasi terbuka selama tim ini mampu menjaga kekompakan.
"Yang sangat kami percaya itu kalau kami solid, kami akan kuat. Itu yang kami terus jaga dan tingkatkan," katanya.
Motivasi para atlet untuk meraih medali emas semakin tinggi setelah pihaknya berencana mendatangkan pelatih asing berpengalaman asal Rusia Anna Nasekina. Dalam dunia renang artistik, Anna Nasekina telah dikenal luas dengan prestasi lima kali juara dunia bersama timnya.
Baca juga: Perenang Kabupaten Bekasi sumbang empat medali emas Porprov Jabar
Ragil menyatakan Anna akan melatih tim renang artistik Jawa Barat mulai Bulan Agustus hingga turut mendampingi para atlet di ajang olahraga terbesar tanah air itu. "Tentu anak-anak sangat antusias dan kami optimis bisa emas, syukur-syukur tiga emas kita borong," ucap dia.
Ketua Cabang Olahraga Akuatik Indonesia Kabupaten Bekasi Wanto mengaku optimistis tim renang artistik mampu mendulang emas di PON mengingat persiapan matang yang dijalani selama pemusatan latihan daerah.
"Para atlet ini memiliki keunggulan pada kekompakan dan persiapan yang matang. Kemudian ditambah nanti ada pelatih yang juga juara dunia, bisa mengangkat mental para atlet. Karena ini olahraga penilaian, mental itu memang yang harus kuat," kata dia.
Motivasi atlet selama pelatda pun meningkat terlebih mereka tengah dalam misi balas dendam usai digagalkan pada PON XX Papua 2020. Saat itu tim renang artistik Jabar gagal meraih prestasi usai diterpa sejumlah persoalan non teknis.
"Memang kami sedang dalam motivasi tinggi. Pada PON lalu seharusnya kami meraih apa yang kami telah perjuangkan. Kini kami terus mempersiapkan diri, baik dari segi fisik maupun mental," kata Pelatih Tim Renang Artistik Jabar Ragil Sugirestu Andayani saat pelatda di Gelanggang Akuatik kompleks Stadion Wibawa Mukti, Kabupaten Bekasi, Kamis.
Baca juga: Kabupaten Bekasi tembus lima besar Popda XIII Jabar 2023
Ia mengatakan tim renang artistik Jabar untuk PON Aceh-Sumatera Utara 2024 diperkuat delapan atlet, empat di antaranya asal Kabupaten Bekasi. Mereka akan bertanding di tiga nomor yakni solo, duet, serta tim.
Kedelapan atlet tersebut yakni Maharani Sekar Langit (Kabupaten Bekasi), Juliana Megiwong (Kabupaten Bekasi), Dinda Cahya Rembulan (Kabupaten Bekasi), dan Sheva Stefani Kwan (Kabupaten Bekasi).
Kemudian Petra Septaria Puspa Melati (Kota Bekasi), Aliyyah Rahmani (Kota Bandung), Gregoria Sharleen Siauw (Kabupaten Bandung Barat), dan Elizabeth Sekar Samudera (Garut).
Baca juga: Perenang Kabupaten Bekasi tambah tiga medali emas Porprov Jabar
Kabupaten Bekasi dipilih menjadi lokasi kedua pemusatan latihan daerah tim renang artistik Jabar setelah sebelumnya berlokasi di Daerah Istimewa Yogyakarta. Latihan fisik, teknik, hingga mental menjadi fokus atlet.
"Terutama kami tekankan pada endurance di mana dalam sehari kami full berlatih setiap hari, baik di air maupun di darat, dari pagi hingga malam," ucapnya.
Ia mengaku target mendulang emas PON bukan perkara mudah karena kekuatan dari kontingen lain turut meningkat. Kendati demikian, dirinya meyakini peluang meraih prestasi terbuka selama tim ini mampu menjaga kekompakan.
"Yang sangat kami percaya itu kalau kami solid, kami akan kuat. Itu yang kami terus jaga dan tingkatkan," katanya.
Motivasi para atlet untuk meraih medali emas semakin tinggi setelah pihaknya berencana mendatangkan pelatih asing berpengalaman asal Rusia Anna Nasekina. Dalam dunia renang artistik, Anna Nasekina telah dikenal luas dengan prestasi lima kali juara dunia bersama timnya.
Baca juga: Perenang Kabupaten Bekasi sumbang empat medali emas Porprov Jabar
Ragil menyatakan Anna akan melatih tim renang artistik Jawa Barat mulai Bulan Agustus hingga turut mendampingi para atlet di ajang olahraga terbesar tanah air itu. "Tentu anak-anak sangat antusias dan kami optimis bisa emas, syukur-syukur tiga emas kita borong," ucap dia.
Ketua Cabang Olahraga Akuatik Indonesia Kabupaten Bekasi Wanto mengaku optimistis tim renang artistik mampu mendulang emas di PON mengingat persiapan matang yang dijalani selama pemusatan latihan daerah.
"Para atlet ini memiliki keunggulan pada kekompakan dan persiapan yang matang. Kemudian ditambah nanti ada pelatih yang juga juara dunia, bisa mengangkat mental para atlet. Karena ini olahraga penilaian, mental itu memang yang harus kuat," kata dia.