Jakarta (ANTARA) - Pipa bahan bakar minyak (BBM) jenis Pertamax dari PT Pertamina Patra Niaga, Sub Holding Commercial & Trading Pertamina, bocor di Tuban, Jawa Timur, pada Senin dinihari sekitar pukul 02.00 WIB dan disebutkan telah normal kembali pada pukul 08.30 WIB termasuk penyaluran ke sejumlah Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di daerah itu.
“Kami memastikan tidak ada minyak tumpah ke area permukiman warga. Pertamina Patra Niaga memiliki fasilitas oil catcher yang mampu mengantisipasi rembesan minyak,” kata Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga Irto Ginting di Jakarta, Senin
Irto menyatakan uap yang timbul dari rembesan minyak (vapour cloud) dari pipa Tuban sudah tidak terdeteksi lagi.
Sebagian besar warga yang sempat mengungsi di posko juga sudah kembali ke rumah masing-masing. Pertamina Patra Niaga terus memantau perkembangan terkini.
Baca juga: Pertamina diminta tanggung jawab atas rusaknya kawasan bakau akibat tumpahan minyak
Area Manager Communication, Relation, and CSR Jatimbalinus Ahad Rahedi mengatakan bahwa langkah pertama yang dilakukan adalah memastikan dinding pengamanan mampu memagari agar rembesan tidak meluber (auto protection).
Selain itu, penanganan dilakukan dengan mengerahkan vacuum truk (penyedot minyak) dan oil absorbent (penyerap minyak) agar minyak yang keluar segera tertangani.
Disebutkan bahwa penyebab kebocoran masih dalam investigasi.
Baca juga: Kementerian BUMN resmi umumkan harga Pertamax RON 92 turun Rp1.100 per liter
Pipa Pertamax bocor di Tuban
Senin, 10 Juni 2024 15:01 WIB