Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Komandan Satuan Tugas Pertahanan Pangan (Dansatgas Hanpangan) TNI AD Mayjen TNI A Rizal Ramdhani mengatakan produksi gabah kering giling (GKG) yang dihasilkan para petani di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat berada di atas rata-rata nasional.
"Dalam dua hari kunjungan kerja di Kabupaten Sukabumi kami mendapatkan informasi yang luar biasa, ternyata produksi GKG di sini rata-rata 8-9 ton/hektare atas di atas angka produksi nasional yang berada di angka 7 ton/hektare," katanya di sela kunjungan kerjanya di Desa Cidadap, Kecamatan Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, Kamis.
Menurut Rizal, kedatangan dirinya ke tiga desa di kabupaten terluas kedua di Pulau Jawa dan Bali ini selain untuk memastikan bantuan alat pertanian tempat sasaran juga untuk meninjau aktivitas pertanian di wilayah selatan Kabupaten Sukabumi.
Adapun tiga desa yang dikunjunginya yakni Desa Loji, Kecamatan Simpenan dan Desa Jayati serta Cidadap, Kecamatan Palabuhanratu. Dari hasil komunikasi dengan para kelompok tani di tiga desa tersebut, dirinya mendapatkan informasi bahwa produksi GKG di daerah ini ternyata di atas rata-rata nasional meskipun petani hanya mengandalkan tadah hujan untuk mengairi lahan sawahnya.
Namun demikian, karena mengandalkan air hujan untuk pengairan, petani hanya bisa panen padi sebanyak dua kali dalam setahun, karena jika memasuki musim kemarau, mereka berhenti menanam padi khawatir kekeringan atau gagal panen.
Maka dari itu, dengan adanya bantuan pipanisasi dan sejumlah alat pertanian dari Presiden RI Joko Widodo melalui Kementerian Pertanian RI, diharapkan durasi panen padi bertambah yang awalnya dua kali dalam setahun menjadi tiga kali.
"Potensi ini harus didorong secara maksimal melalui berbagai program seperti bantuan Presiden RI, Menteri Pertanian RI Panglima TNI dan KSAD salah satunya membangun sarana air atau pompanisasi, produksi pangan khususnya beras bisa terus meningkat dan mampu menjaga ketahanan pangan daerah bahkan nasional," katanya.
Di sisi lain, Rizal mengatakan Kabupaten Sukabumi banyak sumber-sumber, tetapi kebanyakan lahan pertanian atau sawah berada di daerah tinggi sehingga petani mengandalkan air hujan atau tadah hujan,
Maka dari itu, dengan adanya program bantuan pompanisasi ini dirinya berharap ketersediaan air untuk mengairi lahan pertanian bisa mencukupi sepanjang tahun sehingga hasil pertanian ikut meningkat dan kesejahteraan petani pun terdongkrak.
Dansatgas Hanpangan: Produksi GKG petani Sukabumi di atas nasional
Jumat, 31 Mei 2024 6:26 WIB