Bogor (Antara Megapolitan) - Keberadaan angkot di Kota Bogor, Jawa Barat yang dijuluki sejuta angkot kini mempunyai batik motif angkot yang diproduksi oleh Industri Kecil Menengah (IKM) Batik Geulis Handayani.
Pendiri serta pemilik IKM Batik Geulis Handayani, Ratna Handayani saat ditemui Jumat menyebutkan, motif batik Angkot diproduksi khusus sebagai apresiasi kaum perempuan terhadap keberadaan angkot di Kota Bogor.
"Terlepas dari negatifnya keberadaan angkot, saya melihat hal positif dari angkot di Kota Bogor, ketika naik angkot saya menemukan banyak inspirasi dalam berkarya berbeda kalau kita naik mobil pribadi," kata Ratna.
Ratna menyebutkan, ide memproduksi batik motif Angkot muncul setelah Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto secara khusus melukis angkot sebagai motif batik dalam kegiatan amal memperingati Hari Batik Oktober 2016 lalu.
"Ide awal motif batik memang hasil karya Pak Bima, batik motif angkot tersebut dilelang pada acara amal peduli kanker yang kami gelar bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia," kata Ratna.
Karya Wali Kota Bogor tersebut dilelang dan laku terjual senilai Rp42 juta, dana yang terkumpul didonasikan ke Yayasan Kanker Indonesia dalam rangka membantu pasien kanker.
Ratna mulai menuangkan ide untuk memproduksi batik motif angkot bersamaan dengan hari jadi Batik Geulis Handayani 16 Desember 2016. Batik motif batik pertama dibuat diatas kain ukuran dua meter, berbahan dasar kain warna hitam, dengan motif angkot berwarna gold dipadukan dengan ragam motif uncal, dan daun talas.
"Karena produksi awal menggunakan canting, batik tulis butuh tiga minggu untuk membuatnya," kata Ratna.
Ratna menambahkan, keberadaan angkot bisa positif terlepas dari senang tidak senangnya orang dengan angkot di Bogor. Seperti angkot, batik merupakan proses seni yang menggunakan rasa. Begitu pula dengan angkot, banyak yang berfikir sebagai biang kemacetan.
"Angkot ini adalah milik Kota Bogor, tanggungjawab kita bersama untuk menjadikan positif, penumpang juga harus tau tempat turun dan naik yang diperbolehkan. Jangan buat angkot melanggar aturan, seperti angkot yang selalu bergerak, diharapkan batik juga terus bergerak," kata Ratna.
Motif batik angkot produksi pertama dijadikan kado ulang tahun Wali Kota Bogor Bimar Arya Sugiarto di tanggal 17 Desember tahun lalu. Kain batik motif angkot sepanjang dua meter lalu tersebut lalu dijahit dan dikenakan oleh Wali Kota.
Melalui akun instagram Bima Arya memposting foto dirinya mengenakan pakain batik motif angkot tepatnya Februari 2017 lalu. Dalam postingannya, ia menuliskan "Hari Jumat di Pemkot Bogor adalah hari batik. Saya doakan PNS yang pakai batik Bogor selalu sehat dan cepat naik pangkat. Ini Batik Angkot dari batik Bogor -@handayani.geulis Hatur Nuhun, geulis pisan" bunyi postingannya.
Kini batik motif angkot telah diproduksi secara massal, Batik Handayani memproduksi sekitar 300 potong dengan berbagai ragam. Rencana akan diluncurkan secara resmi Sabtu (22/4) mendatang.
Harga satu batik motif angkot mulai dari Rp100 ribu. Untuk mempecepat produksi, Batik Geulis Handayani memproduksi batik cetak tidak. Sehingga lebih terjangkau oleh masyarakat.
Selain motif angkot, IKM Batik Handayani sudah memproduksi batik motif khas Bogor seperti motif Cepot, Tilu Sauyunan, Bogor Pisan, dan Kijang Papasangan.
Kota Bogor Punya Motif Batik Angkot
Sabtu, 22 April 2017 7:43 WIB
Ide awal motif batik memang hasil karya Pak Bima, batik motif angkot tersebut dilelang pada acara amal peduli kanker yang kami gelar bekerjasama dengan Yayasan Kanker Indonesia.