Kota Bogor (ANTARA) - Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor, Jawa Barat, melaksanakan kick off uji coba lima unit angkutan kota (angkot) listrik jurusan Cidangiang-Suryakencana, yang akan mengaspal tiga bulan ke depan.
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Kota Bogor, Kamis, menyebut ada 30 titik pemberhentian angkot listrik di rute sepanjang 13 kilometer. Sistem pembayaran angkot listrik ini non tunai menggunakan kartu berbayar elektronik.
“Saya berharap selama tiga bulan, setelah itu stop, dikaji dulu, dihitung, diperbaiki. Nanti lanjut lagi penganggarannya bagaimana, tentu harus masuk dari segi hitung-hitungan keuangannya,” ujarnya.
Baca juga: DPRD Kota Bogor ingatkan Pemkot tak gegabah jalani angkot listrik
Baca juga: Pemkot Bogor pasang rambu pemberhentian angkot listrik di 10 titik
Bima menyampaikan, angkot listrik ini merupakan kerja sama antara Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bogor, PT Kalista, dan PT PLN yang menyediakan stasiun pengisian kendaraan kendaraan listrik khusus angkot tersebut.
Menurut Bima, uji coba harus menguntungkan dan tidak boleh rugi. Namun, ia tak memungkiri bahwa Pemkot memang harus mengambil risiko dalam uji coba ini.
“Sekali lagi, ini mengambil risiko. Belum tentu lancar, belum tentu lanjut. Tapi kalau tidak ya kita harus ambil risiko sekarang,” ucapnya.
Di samping itu, Bima mengatakan, plat nomor polisi angkot listrik ini masih berwarna hitam dan dalam proses mutasi menjadi plat kuning. Ia memastikan angkot listrik ini aman untuk penumpang.
“Insya Allah bismillah aja. Jadi ini kan uji coba sementara. Makanya saya pikir tadi ini harus dipastikan setiap hari dimonitor supaya aman,” ujarnya.
Baca juga: Dishub Kota Bogor siapkan lima unit angkot listrik
Bima meminta jajaran dinas terkait untuk terus menyosialisasikan angkot listrik agar warga mau mencobanya, terutama untuk mengedukasi warga agar naik dan turun di 30 titik yang sudah ditentukan.
Dia pun mengimbau warga untuk juga mengadukan apabila dalam uji coba terdapat keluhan terkait angkot listrik.
“Sekali lagi ini adalah uji coba, bukan launching resmi. Tapi warga bisa (mencoba) dan membayar. Dalam perjalanannya pasti ada catatan-catatan yang harus diperbaiki,” kata Bima.