Bogor (Antara Megapolitan) - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menginstruksikan sosialisasi program rerouting atau perubahan rute angkot lebih masif dilakukan oleh camat dan lurah di tingkat wilayah dan juga kedinasan sebelum uji coba dilakukan Februari 2017.
"Ada dua pendekatan sosialisasi yang perlu dilakukan yakni pendekatan kewilayahan melalui camat dan lurah, serta pendekatan terkait profesi yang dilakukan oleh seluruh OPD," kata Bima di Bogor, Kamis.
Ia menjelaskan, secara konsep program rerouting sudah selesai (fix-red), dapat segera disosialisasikan oleh aparatur wilayah sesuaid engan kewilayahannya, serta aparat dinas sesuai dengan kedinasannya.
Selama sosialisasi, aparat wilayah dapat melakukan pemetaan masalah di lapangan yang mungkin dapat terjadi saat programr rerouting angkot diujicobakan, seperti keberadaan ojek pangkalan, serta potensi penumpukan arus di titik-titik arteri seperti Jl Raya Tajur.
"Jangan sampai seperti sistem satu arah (SSA), perlu diantisipasi dampak yang timbul di wilayah pinggiran, aparat wilayah bisa membantu ini," katanya.
Program rerouting angkot merupakan kelanjutan dari penataan transportasi terpadu yang dirancang Pemerintah Kota Bogor. Setelah April 2016 diterapkan SSA seputar Kebun Raya, berdampak pada trayek angkot yang rutenya teralihkan.
Rerouting adalah mengubah rute angkot yang tadinya 23 trayek menjadi 30 trayek. Ada beberapa trayek yang dulu diisi oleh angkot dialihkan menjadi koridor bus Transpakuan. Tercatat ada tujuh koridor bus yang akan diaktifkan, setelah program rerouting dan konversi angkot berjalan.
Sementara itu, dari 3.412 angkot yang beroperasi selama ini, setelah adanya rerouting akan berkurang menjadi 2.563 unit, dan jumlah bus Transpakuan akan bertambah dari 28 unit menjadi 210 unit.
"Dengan adanya rerouting ini, dapat melayani 68 kelurahan yang ada di Kota Bogor. Selama ini baru melayani 59 kelurahan saja," kata Kepala DLLAJ Kota Bogor Rakhmawati.
Kepala Seksi Angkutan, DLLAJ, Jimmy menyebutkan, upaya antisipasi dampak penerapan rerouting di wilayah pinggir seperti Jl Raya Tajur telah disiapkan, salah satunya dengan menempatkan petugas pengawas di lokasi.
"DLLAJ sudah melakukan penambahan personal, tahun ini ada 150 personel baru, antisipasi di Tajur, sudah dilakukan dengan memperkuat pengawasan," katanya.
Sementara itu, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan PD Pasar Pakuan Jaya menyatakan kesiapan untuk melakukan sosialisasi sesuai tupoksinya. Bapenda akan menerbitkan pamflet sosialsiasi, dan PD Pasar akan mensosialisasikan di pasar-pasar.
Ada lima trayek baru yang akan dioperasikan pada program rerouting yakni trayek 16 melayani Mayor Oking (via Stasiun Kereta Api)-Situ Gede, trayek 27 melayani Terminal Merdeka-Vila Mutiara via Cijahe, trayek 28 Buntar (SMKN 4)-Sukasari via Cipaku, trayek 29 Pabuaran-Lawang Saketeng, dan trayek 30 Pabuaran-Terminal Merdeka via Cibeureum Sunting.
Selain itu, ada delapan trayek pecahan yakni :
1. Cimahpar-Warung Jambu via J A Sobari (04),
2. Ciheuleut-Pasar Baru (05),
3. Baranangsiang Indah-Ciheuleut-Warung Jambu-Ciparigi (06),
4. Curug-Taman Cimanggu-Pasar Anyar (11),
5. Terminal Bubulak-Pabuaran-Cimanggu-Pasar Anyar (12),
6. Budi Agung-Pasar Anyar (18),
7. Vila Mutiara-Pasar Anyar (19),
8. Bina Marga-Ciluar via Rd Konyong, Rambay (21).
Ada tiga trayek perpanjangan lintasan yang terjadi akibat adanya program rerouting yakni
1. Cipinang Gading-Perum Yasmin (01)
2. Terminal Bubulak- Merdeka-Ciparigi (07)
3. Griya Katulampa-Terminal Merdeka (08).
Bima Arya Minta Sosialisasi Rerouting Dimasifkan
Kamis, 26 Januari 2017 16:05 WIB
Dengan adanya rerouting ini, dapat melayani 68 kelurahan yang ada di Kota Bogor. Selama ini baru melayani 59 kelurahan saja.