Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Sebanyak 1.200 pelajar dari berbagai sekolah se-Kecamatan Sukatani, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat mengikuti sosialisasi mencegah perundungan dan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan yang dipusatkan di SMP Negeri 1 Sukatani.
Camat Sukatani Agus Dahlan mengatakan, butuh peran aktif segenap pihak terkait untuk mencegah terjadinya perundungan di dunia pendidikan agar tidak kembali terulang seperti kasus-kasus serupa sebelumnya.
"Maka dari itu harus bersama-sama, butuh peran aktif baik dari orang tua, sekolah, maupun masyarakat, minimal bisa memberikan nasihat kepada anak-anak kita," katanya di Cikarang, Selasa.
Baca juga: Pemkab Bekasi sosialisasi pencegahan kekerasan ke pelajar
Baca juga: Gubernur Jabar: Sikapi perundungan melalui pendekatan secara kekinian
Dia mengatakan pemahaman terhadap perundungan di lingkungan sekolah harus terus disosialisasikan agar dapat dipahami oleh pelajar secara utuh.
"Perundungan di sekolah adalah perilaku berulang yang merugikan atau menyakiti seseorang secara fisik, verbal, sosial, emosional, atau psikologis dalam konteks lingkungan pendidikan," ucapnya.
Pemerintah Kabupaten Bekasi berkomitmen mencegah perundungan sekaligus menciptakan lingkungan sekolah yang nyaman bagi para pelajar, guru, serta seluruh warga sekolah lain.
Baca juga: Keluarga pelajar korban perundungan Bekasi minta keadilan polisi
"Dengan mengedukasi siswa-siswi dan guru-guru tentang bahaya bullying, diharapkan akan tercipta lingkungan belajar yang lebih aman dan mendukung pertumbuhan anak-anak secara positif. Kami berharap upaya ini akan menjadi contoh bagi sekolah-sekolah lain dalam memerangi perundungan dan melindungi generasi muda Indonesia," kata dia.
Sejumlah kasus perundungan berujung kekerasan di lingkungan pelajar belakangan kerap terjadi di Kabupaten Bekasi. Pemerintah daerah segera merespon dengan menyatakan perang terhadap aksi tersebut melalui sosialisasi secara masif ke sekolah-sekolah dengan melibatkan segenap unsur terkait.(KR-PRA).