Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengatakan Hari Tulang dan Sendi Sedunia yang jatuh setiap 19 Oktober momentum menjaga dan merawat kualitas tulang dan sendi, khususnya bagi masyarakat lanjut usia (lansia).
"Iya betul, momentum menjaga kesehatan tulang dan sendi," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Publik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi saat dihubungi di Jakarta, Kamis.
Ia mengatakan data secara umum tiga di antara lima perempuan di atas 50 tahun di dunia menderita osteoporosis.
Baca juga: Dokter: Buang air kecil terasa nyeri waspada penyakit tulang belakang
Baca juga: Mahasiswa IPB Manfaatkan Cangkang Bekicot Untuk Salep Obat Nyeri Sendi
Penyakit berupa keadaan tulang yang menjadi keropos dan lapuk tersebut dapat mengakibatkan penderita kesulitan untuk beraktivitas dan bergerak secara aktif.
Agar terhindar dari osteoporosis, kata dia, masyarakat perlu membiasakan diri meminum susu sejak usia pertumbuhan dan usia menopause.
alami osteopenia, sedangkan kebanyakan pengidap penyakit tersebut adalah perempuan.
Menurut dia, prinsip memenuhi asupan kalsium dan vitamin D yang cukup serta melakukan olahraga teratur juga dapat menjadi upaya pencegahan dini terserang penyakit osteoporosis.
Selain itu, ia mengimbau, masyarakat menjaga berat badan serta melakukan cek laboratorium bila memiliki faktor risiko terkena penyakit tulang tersebut.
Baca juga: Tahun Bebas Polio Di Nigeria
"Menjaga berat badan yang sehat itu penting, serta cek laboratorium bila ada faktor risiko," ujarnya.
Data Kemenkes mencatat prevalensi osteopenia di Indonesia sekitar 41,7 persen, sedangkan prevalensi osteoporosis sekitar 10,3 persen.
Kemenkes juga menunjukkan bahwa 41,2 persen sampel yang berusia kurang dari 55 tahun meng
Hari Tulang dan Sendi Sedunia setiap 19 Oktober jadi momentum tingkatkan kesehatan
Kamis, 19 Oktober 2023 10:48 WIB
Iya betul, momentum menjaga kesehatan tulang dan sendi.