Ramallah (ANTARA) - Sembilan orang cedera dalam serangan pasukan Israel terhadap warga Palestina yang melakukan aksi protes di Tepi Barat dan mengepung Jalur Gaza pada Jumat, menurut pernyataan dari Komite Perlawanan Rakyat Kfar Qaddum.
Warga Palestina di Tepi Barat bereaksi atas ancaman pembangunan permukiman Yahudi di daratan Beit Dajan dan Kfar Qaddum, berafiliasi dengan Kalkiya, dan Beyt Dajan di bagian timur Nablus.
Tujuh warga Palestina terluka akibat peluru logam berlapis karet yang ditembakkan oleh pasukan Israel yang mengarah ke pengunjuk rasa, dan puluhan lainnya terkena gas airmata, kata kelompok itu.
Baca juga: Israel hancurkan bangunan Palestina di Kota Hebron Tepi Barat
Baca juga: Sekjen PBB kutuk keras serangan dan tindakan berlebihan Israel di Tepi Barat
Kementerian Kesehatan Palestina dalam sebuah pernyataan menyebutkan ada dua warga Palestina --seorang terluka akibat peluru tajam di kaki dan seorang lainnya akibat peluru logam berlapis karet-- dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan.
Pasukan Israel menyerang menggunakan gas airmata dan peluru tajam serta peluru logam berlapis karet.
Warga Palestina melakukan aksi protes setiap Jumat menentang pembangunan permukiman ilegal Yahudi. Pasukan Israel menyerang para demonstran dengan peluru tajam dan peluru plastik, gas airmata, dan sesekali dengan air berbau busuk yang dicampur bahan kimia.
Baca juga: Israel berikan kebebasan tentaranya untuk menyerang Jenin
Sementara itu di Jalur Gaza, seorang demonstran mengorganisir dukungan bagi tahanan Palestina di penjara-penjara Israel dan Masjid Al-Aqsa.
Menurut hukum internasional, seluruh permukiman Yahudi di wilayah pendudukan dianggap ilegal.
Sumber: Anadolu
Sembilan warga Palestina cedera dalam serangan pasukan Israel di Tepi Barat pada Jumat
Sabtu, 2 September 2023 19:06 WIB