Depok (ANTARA) - Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro (DKUM) Kota Depok, Jawa Barat Dede Hidayat mengatakan dari 400 koperasi yang tercatat di wilayahnya, ada 176 koperasi yang aktif dan sehat.
"Sisanya masih terus dilakukan pembinaan secara berkala. Biasanya yang tidak sehat terkendala pada administrasi, minimnya keaktifan anggota, masalah keuangan dan lain sebagainya," kata Dede Hidayat di Depok, Kamis.
Dede menilai koperasi mampu menopang perekonomian masyarakat dengan program dan inovasinya.
Baca juga: DKUM Depok lakukan pengawasan koperasi dengan sistem digital aplikasi Sipaskop
Baca juga: Koperasi BAM di Depok siap optimalkan penerapan digitalisasi
"Koperasi adalah lembaga yang memiliki landasan persatuan dan kebersamaan dalam kegiatan ekonomi masyarakat, sehingga diharapkan mampu menopang perekonomian masyarakat," katanya.
Untuk itu, pihaknya terus melakukan pembinaan kepada koperasi. Baik yang sudah eksis maupun koperasi yang tidak aktif.
"Koperasi sehat tentunya menjadi target kami. Dengan melakukan pembinaan serta pelatihan dari DKUM, kami yakin dapat terus merangkul anggota koperasi sebagai mitra," katanya.
Baca juga: Penggiat koperasi Depok nilai UU P2SK hal yang positif
Untuk itu kami mengadakan lomba selama Pekan Koperasi dengan melakukan penilaian agar setiap koperasi mampu menunjukkan eksistensinya. Sehingga diharapkan koperasi lainnya terpacu untuk membenahi manajemen agar peran koperasi berjalan sebagaimana mestinya.
Pekan Koperasi Kota Depok Tahun 2023 diselenggarakan selama tiga hari yaitu 19-21 Juli 2023 di Pasar Rakyat Jabar Sawangan Baru.
Adapun rangkaian kegiatan meliputi santunan yatim piatu, donor darah, jalan santai, senam kreasi. Kemudian, pameran produk UMKM, pameran produk koperasi, talk show bursa modal, pendaftaran Nomor Induk Berusaha (NIB) dan halal, doorprize, hiburan dan lain-lain.
Pemkot Depok catat ada 176 koperasi di wilayahnya yang aktif dan sehat
Kamis, 20 Juli 2023 9:10 WIB
Sisanya masih terus dilakukan pembinaan secara berkala. Biasanya yang tidak sehat terkendala pada administrasi, minimnya keaktifan anggota, masalah keuangan dan lain sebagainya.