Jakarta (ANTARA) - Mencari makanan halal adalah keniscayaan bagi setiap muslim, agar memperoleh keberkahan saat mengonsumsi makanan yang memang diperbolehkan menurut agama.
Halal Lifestyle Enthusiast Dian Widayanti saat ditemui di Jakarta, Selasa, memberikan beberapa tips bagi umat Islam yang ingin menikmati makanan halal di luar negeri.
“Kalau kita masak otomatis pasti bisa masak yang halal karena ada halal butchery segala macem ya. Tapi kalau beli gimana? Itu sebenarnya aku bisa googling aja “Halal food near me”, nanti dia bakal keluar rekomendasi makanan halal yang dekat sama kita,” ucap Dian saat membagikan pengalamannya tinggal di Swiss beberapa waktu lalu.
Selain lewat internet, Dian mengatakan makanan halal juga bisa ditemui di dekat masjid yang ada di negara tersebut. Makanan yang tersedia biasanya makanan khas Timur Tengah atau India yang masih bisa terjamin kehalalannya.
Baca juga: FTUI kembangkan pengujian kehalalan produk makanan dengan alat Maglead 12gC
Wanita yang aktif memberikan edukasi dan rekomendasi makanan halal ini juga mengatakan penting untuk selalu bertanya tentang bahan yang dipakai di menu makanan tersebut jika ragu.
“Sebenarnya banyak kok, tapi kalau kita mau nyari, tapi kalau udah nggak mau nyari, ya sudah yang penting enggak babi, yang penting nanya sih soalnya menurut aku kalau di luar kan kita nggak mungkin lah cari yang sudah sertifikat halal, paling enggak nanya kalau dia punya titik kritis makanannya kayak makanan Jepang itu yang berbahaya, biasanya suka dimasukin mirin, sake itu yang aku tanyain,” kata Dian.
Selain makanan berat, Dian juga menyarankan masyarakat muslim memperhatikan minuman seperti kopi atau roti yang terkadang masih memakai rum atau esens vanila yang beralkohol untuk membuat makanannya.
Baca juga: IPB dukung terbitnya Perpres Sertifikasi Halal meluas bukan hanya untuk makanan
Duta jenama aplikasi kuliner Momasa ini mengatakan, jika di dalam negeri, perhatikan juga bumbu masak yang dipakai seperti arak masak atau sering disebut angciu. Angciu, sering ditemukan pada masakan nasi goreng atau seafood pinggir jalan untuk meningkatkan cita rasa masakan mereka.
“Aku udah nanya ke seafood tendaan, itu rata-rata mereka pakai angciu itu memang udah dibilang haram sama MUI tapi banyak yang enggak tahu, jadinya suka dimasukin di menu-menu kayak gitu. Kemarin aku ke restoran Sunda udah beberapa kali confirm mereka pakai angciu sayang banget sih,” katanya.
Hal itu dikatakan Dian karena minimnya edukasi terhadap bahan apa saja yang tergolong haram dan tidak mencari tahu bahan makanan yang halal.
Baca juga: Komisi VIII DPR RI dorong pengembangan ekosistem halal di Indonesia
Ia mengatakan saat ini sudah banyak restoran besar yang berasal dari luar negeri di Indonesia yang mengantongi sertifikat halal, tidak hanya sekadar tulisan “ No Pork, No Lard”. Ia berharap umat Islam bisa memilih dengan bijak makanan halal yang ada di Indonesia agar tidak menimbulkan dosa di kemudian hari.