Saat ini terdapat tiga desa yang telah menanam sawit di Pulau Enggano yaitu Desa Ka'ana, Desa Banjar Sari, dan Desa Kahyapu di Kecamatan Enggano.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah I BKSDA Bengkulu Said Jauhari di Kota Bengkulu, Jumat, mengatakan jika masyarakat di Pulau Enggano masif menanam kelapa sawit maka perusahaan besar akan mendirikan pabrik minyak sawit mentah (Crude Palm Oil/CPO) di wilayah tersebut.
"Saat ini masyarakat telah membuka lahan untuk menanam kelapa sawit, meskipun belum masif dan jika masyarakat mulai masif maka akan menimbulkan kekeringan di wilayah tersebut," ujarnya.
Sebelumnya Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Bengkulu menolak keras rencana perkebunan sawit skala besar di Pulau Enggano karena berpotensi merusak ekosistem kawasan dan membuat wilayah masyarakat adat semakin tergerus.