Kabupaten Bekasi (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, tetap memprioritaskan pembangunan sektor pendidikan melalui pemantapan sarana dan prasarana hingga peningkatan kualitas tenaga pendidik.
"Pemantapan sarana dan prasarana pendidikan ini tetap menjadi prioritas supaya tidak ada lagi berita tentang sekolah rusak atau bangku kurang untuk kegiatan siswa belajar di Kabupaten Bekasi," kata Penjabat Bupati Bekasi Dani Ramdan di Bekasi, Selasa, saat memimpin upacara Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) dan Hari Otonomi Daerah XXVII di Halaman Museum Gedung Juang Tambun Selatan.
Dia menjelaskan pemantapan sarana dan prasarana pendidikan dituangkan ke dalam program strategis daerah pada sektor infrastruktur pendidikan. Ratusan ruang kelas yang mengalami kerusakan dipastikan diperbaiki tahun ini.
Pemerintah daerah mengupayakan peningkatan kualitas tenaga pendidik melalui kerja sama dengan organisasi nonpemerintah yang bergerak di bidang pendidikan. Kerja sama serupa juga dilakukan dengan Balai Besar Penjaminan Mutu Pendidikan (BBPMP) Provinsi Jawa Barat bahkan bersama Google.
"Kemudian kualitas hasil belajar juga harus terus ditingkatkan agar lulusan SD/SMP di kita dapat mencapai standar nasional," katanya.
Dani menekankan arti penting pendidikan karakter sebagai kunci keberhasilan siswa dalam meraih masa depan.
"Terlebih di era teknologi digital, beda tantangan dibanding era sebelumnya, karakter anak sangat dipengaruhi gadget dan media sosial," katanya.
Menanggapi evaluasi terkait perkembangan dunia pendidikan di Kabupaten Bekasi, dirinya memastikan daerah itu akan terus melakukan perbaikan. Dari sisi penerapan program Merdeka Belajar, Kabupaten Bekasi bahkan telah sukses meraih penghargaan dari BBPMP Jawa Barat.
"Untuk jenjang pendidikan dasar dan menengah sudah baik, tetapi untuk jenjang PAUD belum mencapai standar yang kita tetapkan. Ini yang kita upayakan untuk terus ditingkatkan," ucapnya.
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Bekasi Imam Faturahman mengaku kondisi fisik sarana pendidikan memerlukan perhatian lebih mengingat masih banyak ruang kelas yang mengalami kerusakan.
Rasio kecukupan antara ruang yang ada dengan rombongan belajar juga perlu ditingkatkan.
"Namun kami tidak kecil hati karena persoalan ini bisa diselesaikan melalui koordinasi yang baik. Kami telah menyusun tahapan perencanaan hingga pelaksanaan sesuai kebutuhan," katanya.
Kepala Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten Bekasi Benny Sugiarto Prawiro mengatakan berdasarkan tahapan perencanaan dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah, sebanyak 257 ruang kelas dipastikan mendapatkan perbaikan tahun ini.
"Wujud pemerintah hadir di tengah masyarakat dengan memperbaiki ratusan unit ruang kelas rusak sebagai bagian dari program strategis daerah tahun ini. Kami sudah koordinasikan bersama dinas pendidikan," katanya.
Ia merinci perbaikan sarana pendidikan ini menggunakan alokasi pembiayaan yang bersumber dari APBD Kabupaten Bekasi 2023 terhadap 171 ruang sekolah dasar sebesar Rp73,3 miliar serta 86 ruang kelas SMP dengan pagu senilai Rp37,8 miliar.