Jakarta (ANTARA) - PT Bank Maybank Indonesia, Tbk mencatatkan laba sebelum pajak (PBT) meningkat 33,3 persen menjadi Rp750 miliar pada kuartal 1/2023 year on year (yoy) dari Rp562 miliar pada kuartal I/2022.
“Pencapaian ini didukung oleh peningkatan pendapatan pada komposisi aset produktif, khususnya pembiayaan segmen korporasi dan ritel yang meningkat di tengah membaiknya situasi perekonomian Indonesia. Selain itu, Bank juga membukukan kenaikan pendapatan fee, terutama dari transaksi Global Markets (GM) sehubungan dengan pasar yang kembali bergairah, menguatnya kinerja anak perusahaan, dan kualitas aset yang membaik,” ucap Presiden Direktur Maybank Indonesia Taswin Zakaria di Jakarta, Senin.
Maybank Indonesia turut mencatatkan Laba Setelah Pajak dan Kepentingan Non-Pengendali (PATAMI) meningkat 45,7 persen menjadi Rp566 miliar dari Rp388 miliar.
Kemudian, ada pula kenaikan pendapatan fee-based (Fee-based income) sebesar 20,7 persen menjadi Rp574 miliar dari Rp475 miliar yang didukung oleh pendapatan fee Global Market yang tumbuh 98,7 persen menjadi Rp101 miliar dari Rp51 miliar.
Untuk total kredit, Maybank Indonesia juga mengalami pertumbuhan 7,7 persen menjadi Rp107,22 triliun dari Rp99,52 triliun yang didukung pertumbuhan kredit CFS Ritel sebesar 14,6 persen menjadi Rp40,10 triliun dari Rp34,98 triliun, dan kredit Global Banking yang tumbuh 11,4 persen menjadi Rp39,29 triliun dari Rp35,26 triliun.
