Jakarta (Antara Megapolitan) - Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin pagi, bergerak melemah sebesar 31 poin menjadi Rp13.148 dibandingkan sebelumnya di posisi Rp13.117 per dolar AS.
"Data penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang cukup baik menjadi salah satu faktor yang mendorong nilai tukar dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah," kata Kepala Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada di Jakarta, Senin.
Ia mengemukakan bahwa total penggajian pekerjaan non pertanian AS naik 255.000 pada Juli, di atas perkiraan kalangan analis 185.000, tingkat pengangguran AS juga stabil atau tidak berubah pada level 4,9 persen.
"Meski terdapat potensi penguatan rupiah di tengah pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan II 2016 sebesar 5,18 persen, namun masih sentimen eksternal itu masih menjadi salah satu faktor penghalang bagi nilai tukar domestik," katanya.
Sementara itu, Ekonom Samuel Sekuritas Rangga Cipta mengatakan bahwa ruang apresiasi rupiah terhadap dolar AS masih terbuka. Di tengah likuiditas global yang melimpah ditambah perbaikan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia trwulan II 2016 akan menjaga stabilitas mata uang domestik.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi pada triwulan II 2016 mencapai 5,18 persen secara tahunan, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 4,91 persen.
"Pertumbuhan ekonomi akan membuat aset berdenominasi rupiah lebih atraktif," katanya. (Ant).
Nilai Tukar Uang Rupiah Senin Pagi
Senin, 8 Agustus 2016 11:13 WIB
Data penyerapan tenaga kerja Amerika Serikat yang cukup baik menjadi salah satu faktor yang mendorong nilai tukar dolar AS menguat terhadap mayoritas mata uang dunia, termasuk rupiah.