Seorang warga dari 83 korban keracunan nasi kotak dalam kegiatan keagamaan di Desa Cilangsari, Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Desa Cilangari, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat Sobana mengatakan seorang warga yang meninggal bernama Rahmat (63) asal RW 11. Warga tersebut meninggal pada Senin (13/2) sekitar pukul 22.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.
Kepala Desa Cilangari, Kecamatan Gunung Halu, Kabupaten Bandung Barat Sobana mengatakan seorang warga yang meninggal bernama Rahmat (63) asal RW 11. Warga tersebut meninggal pada Senin (13/2) sekitar pukul 22.00 WIB, di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin.
"Korban meninggal sekarang sudah dimakamkan," kata Sobana saat dihubungi di Bandung, Jawa Barat, Selasa.
Baca juga: 85 warga Bogor diduga keracunan makanan
Baca juga: Petugas menyita sampel makanan penyebab keracunan massal di Sukabumi
Baca juga: 85 warga Bogor diduga keracunan makanan
Baca juga: Petugas menyita sampel makanan penyebab keracunan massal di Sukabumi
Dia menyebut almarhum Rahmat, salah satu dari 83 orang korban dalam kasus keracunan tersebut. Adapun keracunan itu diduga bermula dari warga yang menyantap nasi kotak saat acara keagamaan pada Sabtu (11/2).
Menurutnya, Rahmat sebelumnya sempat menjalani perawatan di Puskesmas Gununghalu. Namun, karena kondisinya semakin parah, korban itu dirujuk ke RSUD Cililin.
Sebelumnya, Kepala Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat Mawaddah mengatakan pihaknya masih menyelidiki secara rinci penyebab puluhan warga itu keracunan.
Baca juga: Puluhan warga di Sagaranten Sukabumi keracunan makanan nasi kotak
Warga yang keracunan itu mengalami sejumlah gejala, di antaranya mual-mual, pusing, suhu badan meningkat (tinggi), muntah-muntah, hingga diare.
Dia mengatakan nasi kotak yang dikonsumsi oleh warga itu berisi nasi putih, ayam goreng, tumis bihun, dan sambal goreng kentang.
Menurutnya, sampel makanan nasi kotak itu telah dibawa untuk diuji. "Kita tidak bisa menduga-duga. Penyebab pastinya menunggu hasil laboratorium keluar," kata Mawaddah.
Menurutnya, sampel makanan nasi kotak itu telah dibawa untuk diuji. "Kita tidak bisa menduga-duga. Penyebab pastinya menunggu hasil laboratorium keluar," kata Mawaddah.