Jakarta (ANTARA) - Setelah menghentikan ekspor bijih nikel per 1 Januari 2020 dan larangan bauksit per Juni 2023, pemerintah segera mengumumkan untuk menyetop ekspor bahan mentah tembaga.
"Saya sudah sampaikan di Desember kemarin bauksit stop bulan Juni. Sebentar lagi mau saya umumkan tembaga stop tahun ini. Stop," kata Jokowi saat menjadi pembicara kunci dalam Mandiri Investment Forum 2023 di Jakarta, Rabu, yang disiarkan kanal YouTube resmi Sekretariat Presiden.
Jokowi memastikan pelarangan ekspor bahan mentah tembaga, setelah meninjau kesiapan fasilitas pemurnian (smelter) tembaga PT Freeport Indonesia di Gresik, Jawa Timur, dan fasilitas serupa yang dibangun di NTB, yang semuanya sudah lebih dari 50 persen siap.
"Jadi, berani kita stop," kata Kepala Negara sembari mengingatkan bahwa Indonesia saat ini sudah menjadi pemilik mayoritas saham PT Freeport Indonesia.
Jokowi menceritakan dari penyetopan ekspor bijih nikel, hilirisasi telah menciptakan lompatan nilai yang dari industri pertambangan nikel Indonesia, dari 1,1 miliar dolar AS menjadi 30-33 miliar dolar AS pada 2022 berdasar perkiraan.
"Bayangkan dari kira-kira Rp17 triliun, kemudian melompat menjadi Rp405 triliun. Betapa nilai tambah itu sangat besar sekali," ujarnya.
Baca juga: Presiden Jokowi umumkan Indonesia akan hentikan ekspor bijih bauksit mulai Juni 2023
Baca juga: Babak baru transformasi kebijakan ekonomi pemerintah
Setelah nikel dan bauksit, Pemerintah stop ekspor bahan mentah tembaga
Rabu, 1 Februari 2023 12:11 WIB