Jakarta (ANTARA) - Kejadian luar biasa (KLB) penyakit campak di Indonesia dilaporkan dari 31 provinsi di Indonesia hingga Desember 2022 dengan pasien hampir di semua umur, kata Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes dr Siti Nadia Tarmizi yang dikonfirmasi di Jakarta, Kamis.
Ia menyeutkan kasus campak yang dilaporkan daerah kepada Kemenkes berjumlah 3.341 kasus dari 223 kabupaten/kota. Kasus saat ini meningkat sebesar 32 kali lipat dikarenakan cakupan imunisasi campak sepanjang kurun 2020--2022 tidak sesuai target.Campak merupakan penyakit yag disebabkan oleh virusdan ditularkan melalui batuk dan bersin dari satu penderita ke orang lain.
Gejala penyakit campak adalah demam tinggi, bercak kemerahan pada kulit (rash) disertai dengan batuk dan atau pilek dan atau konjungtivitis (mata merah akibat peradangan) yang dapat berujung pada komplikasi berupa pneumonia, diare, meningitis.
Baca juga: Bima Arya targetkan Kota Bogor kejar capaian BIAN 90 persen hingga akhir 2022
Baca juga: Pemkot Bogor percepat capaian vaksinasi campak rubela
31 provinsi melaporkan KLB campak
Kamis, 19 Januari 2023 8:17 WIB