Lubuk Basung (ANTARA) - Sekitar 100 dari 3.000 hektare lahan perkebunam kelapa sawit milik Koperasi Unit Desa (KUD) Tiku Lima Jorong, Kecamatan Tanjungmutiara, Kabupaten Agam, Sumatera Barat dalam kondisi siap panen habis terkena dampak dari abrasi pantai melanda daerah itu semenjak 2000 sampai sekarang.
Humas KUD Tiku Lima Jorong, Agusmaidi di Lubukbasung, Sabtu mengatakan lahan perkebunan itu berada di Jorong Muaro Putih.
"Lahan perkebunan itu digerus gelombang pasang, sehingga habis dan menjadi lautan," katanya.
Baca juga: Pemkab Bekasi dorong revitalisasi kawasan hutan bakau Muaragembong
Ia mengatakan, lahan perkebunan kelapa sawit milik KUD Tiku Lima Jorong mulai ditanam pada 1995-1997 dengan luas 3.000 hektare.
Saat itu, jarak lokasi perkebunan dari bibir pantai sekitar satu kilometer. Namun tidak adanya pemecah ombak, maka lahan perkebunan sawit itu habis digerus gelombang pasang.
Akibatnya, KUD Tiku Lima Jorong mengalami kerugian sekitar miliaran, karena sawit telah berbuah.
"Rumah warga juga habis dan sudah ada dua perkampungan yang habis akibat abrasi," katanya.
Baca juga: Pemkab Karawang butuh dana Rp9,7 triliun untuk atasi abrasi
Dengan kondisi itu, ia berharap pemerintah untuk menyikapi abrasi pantai secepat mungkin, agar masyarakat tidak mengalami kerugian.
"Jumlah anggota KUD Tiku Lima Jorong sebanyak 1.500 orang dan apabila tidak disikapi maka mereka mengalami kerugian dan rumah mereka," katanya.
Ia mengakui, KUD Tiku Lima Jorong memiliki aset Rp200 miliar dan sering dikunjungi KUD lain seperti, Gorontalo, Sumatera Utara, Sumatera Selatan dan lainnya.
Sementara Wakil Bupati Agam, Irwan Fikri menambahkan Pemkab Agam sudah melakukan pendataan secara menyeluruh dan hasil pendataan itu sudah disampaikan ke Pemprov Sumbar.
Baca juga: Peneliti BRIN: abrasi di Minahasa Selatan diduga karena refraksi
Selain itu, juga menyurati Kepala Balai Wilayah Sungai Sumatera V.
"Saat ini kita masih menunggu tindak lanjut dari Pemprov dan BWSS V," katanya.
Untuk lebih lanjut, Pemkab Agam akan berkoordinasi dengan Pemprov dan BWSS V, agar abrasi segera ditangani.
Dengan cara itu, maka pemukiman warga bisa terselamatkan dari ancaman abrasi sungai.
Sekitar 100 dari 3.000 hektare hektare lahan KUD di Agam terkena abrasi
Sabtu, 29 Oktober 2022 20:19 WIB
Lahan perkebunan itu digerus gelombang pasang, sehingga habis dan menjadi lautan.