Bekasi (Antara Megapolitan) - Sebanyak 65 ribu warga dari enam kepercayaan agama di Kota Bekasi, Jawa Barat, melangsungkan deklarasi damai di Stadion Patriot, Sabtu pagi.
"Para peserta deklarasi ini berasal dari umat lintas agama, Perwakilan pejabat Provinsi Jawa Barat dan kab/kota Jawa Barat, organisasi keagamaan dan kemasyarakatan, perwakilan pemerintah pusat, dan sejumlah tokoh masyarakat dari Malaysia dan Nepal," kata Sekretaris Daerah Kota Bekasi Rayendra Sukarmadji di Bekasi.
Agenda tersebut dibuka dengan pawai serta ritual budaya dari masing-masing agama.
Dalam sambutannya, Rayendra selaku Ketua Panitia Acara Apel Akbar Deklarasi Kerukunan Umat Beragama menyampaikan bahwa Kota Bekasi saat ini memiliki masyarakat yang beragam secara agama.
"Komposisi warga Kota Bekasi berdasarkan agama, Islam sebanyak 2 juta jiwa, Kristen Protestan 195 ribu jiwa, Katolik 65 ribu jiwa, Hindu 4.700 jiwa, Budha 12 ribu jiwa, aliran kepercayaan 1.500 dan Konghucu 196 jiwa," katanya.
Adapun poin deklarasi yang disampaikan bersama itu meliputi kesepakatan untuk menjadikan Kota Bekasi sebagai contoh kerukunan umat beragama di Indonesia, menjaga kesatuan bangsa di bumi patriot serta mendukung program revolusi mental dalam rangka mewujudkan toleransi antarumat bergama.
Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi dalam sambutannya mengatakan sebanyak 2,3 juta jiwa masyarakat Kota Bekasi saat ini memiliki kedudukan yang sama sebagai anak bangsa.
"Saya tidak bedakan suku masyarakat, kita semua adalah anak suku bangsa. Begitu pula keyakinan dan sikap toleran, beri rasa hormat mengayomi sesama sebagai anugerah untuk Kota Bekasi," ujarnya.
Rahmat menegaskan bahwa agenda tersebut tidak berkaitan dengan kepentingan politik manapun.
"Kedamaian yang ingin kita gagas ini bukan opini politik, tapi semata-mata adalah menjalankan sumpah aparatur dan kepala daerah. Keputusan menteri sudah jelaskan tugas kepala daerah. Kami berkomitmen bangun keberagaman suku untuk hidup damai," katanya.
Rahmat menginstruksikan pembentukan majelis umat hingga ke tingkat RT di 12 kecamatan setempat sebagai implementasi kelanjutan deklarasi itu.
"Setelah apel akbar antarumat ini, kita tunjuk majelis umat sampai ke tingkat RT agar ada kesamaan dan penghormatan terhadap perbedaan beragama," katanya.
Sementara itu Tokoh Katolik Kota Bekasi Romo Santo sangat mengapresiasi agenda deklarasi tersebut sebagai bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga kondusivitas wilayah.
"Mari bersatu hidup dalam kerukunan dalam semangat Bineka Tunggal Ika dan Pancasila demi kemajuan Kota Bekasi," katanya.
Dia mengajak seluruh umat beragama untuk memperkuat kesatuan dan perdamaian sebagai dasar kemajuan hidup bernegara.
"Kota Bekasi bisa jadi percontohan dalam membangun rasa persaudaran kita," katanya.
Agenda deklarasi ditandai dengan seremonial pelepasan burung dara ke udara oleh masing-masing tokoh agama serta Forum Kerukunan Umat Beragama Kota Bekasi.
(Adv).
65.000 Warga Lintas Agama Bekasi Berdeklarasi Damai
Sabtu, 16 April 2016 17:59 WIB
Kedamaian yang ingin kita gagas ini bukan opini politik, tapi semata-mata adalah menjalankan sumpah aparatur dan kepala daerah.