"Memang tadi sedikit terlambat dan kita sudah lakukan berbagai upaya untuk antisipasi seperti menghidupkan lampu. Tahun depan akan terus dilakukan perbaikan dan evaluasi menyeluruh agar ada peningkatan," kata Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria di Ancol, Jakarta Utara, Minggu.
Riza menyampaikan acara yang menghabiskan dana sekitar Rp5,4 miliar ini masih lebih baik dibandingkan pergelaran sebelum yang dilaksanakan di depan Balai Kota Jakarta.
"Hari ini baik seperti kita lihat pesertanya lebih banyak, pengunjungnya lebih banyak. Semua bisa disajikan sekalipun agak terlambat tadi pelaksanaannya," ujarnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif DKI Jakarta, Andhika Permata juga menyebutkan, pihaknya akan melakukan evaluasi pergelaran yang digelar sejak 1999 itu untuk tahun depan.
Baca juga: Karnaval Busana Kabupaten Jember Jawa Timur Diadakan Di Jakarta
Baca juga: Sambut HUT DKI Jakarta ke-494, Ancol siapkan atraksi ondel-ondel di bawah air
Baca juga: Karnaval Busana Kabupaten Jember Jawa Timur Diadakan Di Jakarta
Baca juga: Sambut HUT DKI Jakarta ke-494, Ancol siapkan atraksi ondel-ondel di bawah air
"Tentunya dalam setiap kegiatan diperlukan evaluasi dan ini jadi catatan kami. Tapi memang kita masih ada kegiatan berikutnya," kata Andhika.
Dalam Jakarnaval ini, peserta parade terbagi dalam lima klaster, yaitu:
1. Jawara Epic Adventure. Tiga jagoan legendaris Betawi: Pitung, Jampang dan Sabeni, disatukan dalam sebuah semesta. Ketiga jawara tersebut berpetualang bersama.
2. Guardians Of Nusantara. Mengangkat cerita Kerajaan Majapahit dengan sentuhan fantasi, pengunjung diingatkan oleh semangat Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara.
3. Gundala. Jakarta adalah kota multietnis yang sangat beragam, tantangan besarnya adalah tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada.
4. Chronicles Of Destiny. Penggabungan dari tiga cerita rakyat Indonesia, yaitu Keong Mas, Timun Emas dan Bawang Merah-Bawang Putih diimajinasikan dengan gaya klasik dan mengingatkan pesan untuk selalu percaya bahwa dimana ada kesulitan pasti ada keindahan di akhir.
5. The Inferno Heart. Ramayana adalah kisah yang tidak pernah lekang diceritakan di Tanah Air. Kisah ini diceritakan kembali dengan tema "steam-punk" yang sangat sarat dengan inovasi.
Dalam Jakarnaval ini, peserta parade terbagi dalam lima klaster, yaitu:
1. Jawara Epic Adventure. Tiga jagoan legendaris Betawi: Pitung, Jampang dan Sabeni, disatukan dalam sebuah semesta. Ketiga jawara tersebut berpetualang bersama.
2. Guardians Of Nusantara. Mengangkat cerita Kerajaan Majapahit dengan sentuhan fantasi, pengunjung diingatkan oleh semangat Patih Gajah Mada dalam Sumpah Palapa untuk menyatukan Nusantara.
3. Gundala. Jakarta adalah kota multietnis yang sangat beragam, tantangan besarnya adalah tetap menjaga persatuan di tengah perbedaan yang ada.
4. Chronicles Of Destiny. Penggabungan dari tiga cerita rakyat Indonesia, yaitu Keong Mas, Timun Emas dan Bawang Merah-Bawang Putih diimajinasikan dengan gaya klasik dan mengingatkan pesan untuk selalu percaya bahwa dimana ada kesulitan pasti ada keindahan di akhir.
5. The Inferno Heart. Ramayana adalah kisah yang tidak pernah lekang diceritakan di Tanah Air. Kisah ini diceritakan kembali dengan tema "steam-punk" yang sangat sarat dengan inovasi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemprov DKI evaluasi pelaksanaan Jakarnaval agar lebih baik