Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi partikulat PM2.5 tetap memberikan kontribusi pada penurunan kualitas udara di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Selasa, Pelaksana tugas Deputi Bidang Klimatologi BMKG Urip Haryoko mengatakan konsentrasi PM2.5 di Jakarta dipengaruhi oleh berbagai sumber emisi baik yang berasal dari sumber lokal, seperti transportasi dan residensial, maupun dari sumber regional dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.
"Emisi ini dalam kondisi tertentu yang dipengaruhi oleh parameter meteorologi dapat terakumulasi dan menyebabkan terjadinya peningkatan konsentrasi yang terukur pada alat monitoring pengukuran konsentrasi PM2.5," ujar Urip.
Proses pergerakan polutan udara seperti PM2.5 dipengaruhi oleh pola angin yang bergerak dari satu lokasi ke lokasi yang lain. Angin yang membawa PM2.5 dari sumber emisi dapat bergerak menuju lokasi lain sehingga menyebabkan terjadinya potensi peningkatan konsentrasi PM2.5.
"Pola angin lapisan permukaan memperlihatkan pergerakan massa udara dari arah timur dan timur laut yang menuju Jakarta, dan memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di wilayah ini," kata dia.
Baca juga: IQ Air: Jakarta kota paling berpolusi di Indonesia
Baca juga: IQ Air: kualitas udara Jakarta terburuk di dunia
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG : Sejumlah faktor pengaruhi penurunan kualitas udara Jakarta
Sejumlah faktor disebut pengaruhi penurunan kualitas udara Jakarta
Selasa, 21 Juni 2022 11:23 WIB