Atalaia Do Norte (ANTARA) - Polisi menemukan jasad manusia saat mencari jurnalis Inggris Dom Phillips dan pakar adat Brazil Bruno Pereira setelah seorang tersangka mengaku membunuh mereka di hutan hujan Amazon, kata para penyelidik pada Rabu (15/6).
Tersangka, seorang nelayan yang bentrok dengan Pereira karena usahanya untuk memerangi penangkapan ikan secara ilegal di wilayah adat, membawa polisi ke sebuah situs pemakaman terpencil di mana jenazahnya ditemukan, kata detektif Eduardo Fontes dalam konferensi pers.
Berita itu memberi petunjuk untuk sebuah kasus yang telah menimbulkan kekhawatiran global, dan mengganggu reputasi Presiden Jair Bolsonaro pada pertemuan puncak regional dan menimbulkan kekhawatiran di Parlemen Inggris.
Phillips, seorang reporter lepas yang telah menulis untuk Guardian dan Washington Post, sedang melakukan penelitian untuk sebuah buku tentang perjalanan dengan Pereira, mantan kepala suku yang terisolasi dan sebelumnya menghubungi Funai, agen urusan adat federal.
Mereka berada di daerah hutan terpencil di dekat perbatasan dengan Kolombia dan Peru yang disebut Lembah Javari, rumah bagi masyarakat adat yang belum tersentuh dan terbesar di dunia. Wilayah ini telah diserbu oleh para nelayan, pemburu, penebang, dan penambang ilegal, dan polisi menyebutnya sebagai jalur utama perdagangan narkoba.
Polisi sebelumnya telah mengidentifikasi tersangka utama sebagai seorang nelayan Amarildo da Costa, yang dikenal sebagai "Pelado,"
Laporan polisi mengatakan, saksi mendengar Pereira mengatakan dia telah menerima ancaman dari Amarildo da Costa. Pereira, seorang mantan pejabat badan urusan adat Funai, berperan penting dalam menghentikan penambangan emas ilegal, penangkapan ikan dan perburuan di sepanjang sungai yang dihuni oleh suku-suku asli Lembah Javari.
Sumber: Reuters
Baca juga: Wah, Kata Lembaga riset: Brazil pimpin dunia dalam penggundulan hutan 2018
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Polisi Brazil temukan beberapa jasad saat mencari wartawan Inggris