Ribuan warga terus berdatangan ke Rumah Dinas Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil di Gedung Negara Pakuan, Kota Bandung, hingga Minggu sore untuk bertakziah serta menyampaikan ucapan belasungkawa dan doa bagi almarhum Emmeril Kahn Mumtadz atau Eril.
Salah seorang petugas keamanan di Gedung Negara Pakuan, Khaerul Alwi mengatakan diperkirakan sejak pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB ada 2.0000-an warga yang datang ingin bertakziah.
Salah seorang warga Kabupaten Bandung, Anisa menuturkan, dirinya sengaja datang ke Gedung Pakuan agar bisa menyampaikan ucapan belasungkawa secara langsung untuk putra sulung Gubernur Ridwan Kamil.
"Walaupun saya tidak kenal sama Aa Eril, tapi saya merasa sedih ketika tahu kabar Aa Eril hanyut di Sungai Aare," kata Anisa (22) yang datang bersama ibunya.
Anisa mengaku senang karena bisa menuliskan doa di atas secarik kertas yang telah disediakan di salah satu ruangan Gedung Negara Pakuan. "Semoga doa yang saya tuliskan di atas secarik kertas untuk almarhum Aa Eril bisa dikabulkan oleh Allah SWT," katanya.
Tak hanya warga Kota Bandung, simpati juga berdatangan dari warga di luar Kota Bandung, seperti Gilang (26), asal Cilacap, Jawa Tengah, yang datang bersama rekannya, Erika (25), warga Jakarta, untuk ikut bertakziah.
"Kami ingin ikut berbela sungkawa kepada keluarga Kang Emil. Kebetulan Eril itu adik tingkat saya di ITB walaupun kami tidak saling kenal," ucap Gilang.
Sementara Erika mengaku sangat terenyuh dengan unggahan-unggahan perjuangan Ridwan Kamil dan Atalia Praratya Kamil mencari separuh jiwa mereka di Sungai Aare.
"Saya ikut merasakan duka yang dialami keluarga, meski saya juga enggak kenal, tapi kami ingin bersimpati karena saya yakin Kang Emil orang baik. Saya ikut sedih melihat informasi tentang Eril di media sosial," tuturnya.
Baca juga: Jasad putra Ridwan Kamil pertama kali ditemukan oleh guru SD
Baca juga: Polri siap kawal kepulangan jenazah Emmeril hingga kepemakaman