Wakil Sekretaris sekaligus penanggung jawab bidang produksi aneka olahan kacang koro di Koperasi Paramaseta MS Fauzan, kepada ANTARA di Kota Bogor, Senin, menuturkan bahwa bisnis kacang koro mulai berkembang dalam bentuk tempe dan keripik tempe kacang koro.
"Kami ada 10 UMKM binaan, tapi yang mulai berkembang bisnisnya ada dua, di Taman Cimanggu dan perajin tempe campuran kedelai dan kacang koro di Cimanggu Wates," kata Fauzan.
Dikatakannya, di tengah perajin tempe yang masih bertahan menggunakan bahan dasar kedelai, produsen tempe kacang koro mulai merambah pasar secara bertahap.
Baca juga: Kota Bogor siap promosikan kacang koro jadi pengganti kacang kedelai
Terdapat dua UMKM produsen tempe dan olahan tempe kacang koro yang kini mulai memproduksi 1 ton per bulan dengan dipasarkan berawal dari mulut ke mulut.
Produsen pertama dipegang oleh para perajin di dalam Koperasi Paramesta dan yang kedua perajin tempe berbahan dasar kedelai yang mulai mencampur bahan dasarnya menggunakan kacang koro.
Menurut Fauzan, sejauh ini peminat tempe kacang koro masih kalangan yang sudah 'melek' kandungan yang ada di kacang koro.
Kacang koro cocok untuk diet, di antaranya karena dapat merunkan gula darah dan melancarkan aliran darah yang menjadi penyebab penyakit jantung.
Ketika menjadi tempe dan berbagai olahannya, kata dia, kacang koro memiliki cita rasa yang berbeda dengan tempe berbahan dasar kacang kedelai, namun mirip dan tidak kalah enak.
Baca juga: Menkop UKM optimistis kacang koro bisa gantikan kebutuhan kedelai
Fauzan pun menuturkan, sejak Menkop UKM Teten Masduki melihat-lihat 101 makanan olahan berbahan dasar kacang koro di Kota Bogor yang dipamerkan di Bubulak Tepi Sawah pada rangkaian Hari Kesatuan Gerak (HGK) ke-50 Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kota Bogor di Bubulak Tepi Sawah, Jumat (1/4), produsen tempe dan olahannya di Bogor bersemangat untuk berkembang.
Sejumlah anggota Koperasi Paramesta dari IPB dan Universitas Pakuan benar-benar memasarkan produknya.
Harga kacang koro yang dijual Koperasi Paramesta Rp7.000 per kilogram, jauh lebih rendah dari harga kacang kedelai yang kini melonjak Rp11.500-12.000 per kilogram.
Sejauh ini di Indonesia, kacang koro sebagian besar ditanam di Provinsi Lampung, Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan di Jawa Barat terdapat 100 hektare yang dilakukan atas arahan Menteri Teten Masduki.
Namun Fauzan menerangkan, saat ini tempe kacang koro masih dijual rata-rata ke masyarakat menengah ke atas karena lebih selektif terhadap nilai kandungan yang di dalamnya.
Baca juga: Perajin tahu dan tempe di Bekasi diminta modifikasi ukuran
Padahal, dengan bahan dasar kacang koro yang murah pernah juga dipasarkan ke warung-warung dengan harga murah, namun lebih banyak dikembalikan.
Saat ini, tempe kacang koro dijual seharga Rp7.500 per kemasan ukuran 250 gram.
"Sekarang, produksi mulai tiga kali seminggu, bisa hubungi Koperasi Paramesta jika mau beli dan yang dijual oleh anggota koperasi," jelas Fauzan.
Kepala Bidang UMKM Dinas Koperasi, UMKM, Perindustrian dan Perdagangan (DisKUMKMdagin) Kota Bogor Medi Sandora mengatakan pemerintah bahkan membantu promosi produk para produsen olahan kacang koro melalui berbagai cara.
"Lagi konsolidasi, terakhir mengadakan pelatihan hampers 21 April 2022. Di antaranya Koperasi Paramasera juga ikut sebagai bentuk promosi, hampers produk kacang koro," jelas Medi.