Bogor (Antara Megapolitan) - Sejumlah pelajar di Kota Bogor, Jawa Barat, memelopori gerakan pungut sampah sebagai aksi kepedulian dan keprihatinan terhadap keberadaan sampah yang banyak berserakan di fasilitas publik.
"Gerakan pungut sampah ini sudah terbentuk selama lima bulan, setiap minggu kami melakukan aksi pungut sampah di lokasi Car Free Day dan Lapangan Sempur," kata Aqil Mulki Syahrial, koordinator Gerakan Pungut Sampah, di Bogor, Minggu.
Menurut Aqil dalam setiap aksinya mereka melibatkan 15 orang pelajar dan komunitas yang berasal dari berbagai sekolah di Kota Bogor. Dalam setiap aksi yang mereka lakukan mulai pukul 09.00 WIB sampai kegiatan Car Free Day selesai, berhasil mengumpulkan 20 kantong plastik sampah ukuran berat 15 kg.
"Sampah terbanyak adalah kantong plastik, tetapi kalau awal bulan, sampah paling banyak flyer/brosur promo handphone, pernah kami mengumpulkan tiga kantong sampah," katanya.
Ia mengatakan, selama melakukan aksi pungut sampah, mereka menilai perilaku masyarakat yang masih minim kesadaran untuk membuang sampah pada tempatnya. Begitu juga dengan para pedagangan yang tak acuh tidak mau menampung sampah yang dihasilkan dari jualannya.
"Kita pernah menegur pedagang untuk menampung sampah-sampahnya, mereka beralasan sudah membayar uang kebersihan, makanya mereka tidak peduli dengan sampahnya," katanya.
Selain itu, lanjut Aqil, jumlah tempat sampah yang tersedia di Jalan Jalak Harupat dan Lapangan Sempur juga sangat minim, sehingga masyarakat sulit membuang sampah pada tempatnya.
"Untuk Lapangan Sempur yang luas ini saja, cuma ada dua tempat sampah organik dan anorganik. Begitu juga di Jalan Jalak Harupat yang jadi lokasi Car Free Day malah tidak ada, di Taman Ekspresi cuma lima," katanya.
Ia mengatakan pihaknya pernah memasang tempat sampah menggunakan bambu dan plastik sampah sebanyak 30 kantor yang disebar di sejumlah titik di lokasi Car Free Day dan Lapangan Sempur, hasilnya semua tempat sampah penuh terisi oleh sampah-sampah.
"Penyediaan sampah saja juga bukan solusi jika tidak dibarengi pembinaan kepada pedagang untuk bertanggung jawab dengan sampahnya, dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk membuang sampah pada tempatnya," katanya.
Aqil menambahkan, selain gerakan pungut sampah, Komunitas Bogor Clean Action juga melakukan aksi-aksi sosial seperti pengobatan gratis yang dibayar dengan lima botol minuman bekas dan mengampanyekan untuk menggunakan botol air minum milik sendiri untuk mengurangi jumlah sampah plastik.
"Kami akan melakukan advokasi kepada Pemerintah Kota Bogor untuk melarang penggunaan flyer brosur promosi di lokasi Car Free Day dan Lapangan Sempur, karena hanya membuat sampah saja, tidak ada yang membaca atau membawa pulang," katanya.
Sementara itu, Relawan Indonesia dan Komunitas Bogor Clean Action juga akan melakukan advokasi untuk memberlakukan sanksi moral kepada pembuang sampah sembarangan dengan memotret lalu memajang foto mereka di sarana publik.
"Kami akan menyebar fotografer untuk memotret pelanggaran-pelanggaran yang dilakukan oleh masyarakat. Kami juga mendorong Pemerintah Kota Bogor memberlakukan kebijakan setiap mobil memiliki tong sampah, agar tidak ada yang membuang sampah dari dalam mobil," kata Gigin Sugiri dari Relawan Indonesia.
Pelajar Kota Bogor Pelopori Gerakan Pungut Sampah
Minggu, 24 Januari 2016 22:03 WIB
Kita pernah menegur pedagang untuk menampung sampah-sampahnya, mereka beralasan sudah membayar uang kebersihan, makanya mereka tidak peduli dengan sampahnya.