Bandung (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung mencatat angka keterisian atau okupansi kamar hotel di Kota Bandung pada pekan kedua Ramadhan ini rata-rata sudah mencapai 50 persen .
“Saya dapat info okupansi sudah 50 persen untuk beberapa hotel besar. Hotel berbintang terutama," kata Kepala Disbudpar Kota Bandung Dewi Kenny Kaniasari di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Ia mengatakan, tren kenaikan jumlah okupansi hotel itu karena mobilitas masyarakat yang mulai longgar setelah pandemi COVID-19.
Baca juga: Camping vs hotel kawasan sirkuit Mandalika, sensasi & budget
Dengan fenomena tersebut, Kenny memprediksi tingkat okupansi hotel akan kembali meningkat pada menjelang Idul Fitri atau setelahnya, karena banyak pemudik pulang ke Kota Bandung.
"Apalagi nanti di akhir bulan Ramadhan, orang-orang melakukan mudik dan masuk ke Kota Bandung, itu pasti lebih banyak lagi pengunjung," katanya.
Untuk itu, Kenny bakal berkoordinasi dengan sejumlah pihak termasuk Satuan Tugas Penanganan COVID-19 guna memastikan pengunjung atau pemilik hotel dapat menerapkan aturan protokol kesehatan.
Baca juga: PHRI Kota Bogor ungkapkan okupansi hotel mulai meningkat
"Terutama untuk pengawasan, karena masih ada pembatasan kapasitas. Jadi tugas kami hanya memonitor saja nanti,” kata dia.
Meski mobilitas masyarakat di Kota Bandung sudah tinggi, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kota Bandung mencatat angka kasus aktif COVID-19 sebanyak 372 orang atau menurun dibandingkan dengan awal April 2022 yang di atas 1.000 orang.
Sementara itu, tingkat vaksinasi dosis ketiga di Kota Bandung saat ini sudah mencapai 27 persen dari 1,9 juta warga yang menjadi sasaran vaksinasi.
Okupansi hotel di Bandung mulai meningkat
Kamis, 14 April 2022 22:29 WIB