Depok (ANTARA) - Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) memberdayakan warga Cilincing Jakarta Utara untuk mengolah cangkang kerang menjadi produk bernilai ekonomi seperti pupuk cair, pakan ternak, hingga produk kriya.
Ketua Tim Pengmas SIL UI, Dr. Hayati Sari Hasibuan dalam keterangannya, Kamis mengatakan ada beberapa tahapan dalam proses pengolahan limbah cangkang kerang menjadi produk bernilai ekonomis.
"Pertama, limbah cangkang kerang dicacah menggunakan mesin pencacah hingga berbentuk bubuk. Lalu, diproses sesuai dengan peruntukannya, seperti menjadi pupuk cair, pakan ternak, ataupun produk kriya. Untuk proses keseluruhan ada di buku saku yang kami buat,” ujarnya.
Baca juga: Rektor UI lantik Wakil Direktur SIL dan SKSG periode 2021-2025
Selain memberikan edukasi dan pelatihan, Tim Pengmas SIL UI juga membuat mesin pencacah cangkang kerang dan diserahterimakan kepada warga RW 01, Kelurahan Kalibaru Jakarta Utara.
Alat tersebut diharapkan akan mempermudah warga dalam mengolah limbah cangkang, sehingga didapatkan bubuk yang sesuai untuk berbagai produk. Di sisi lain, kegiatan ini berpotensi membuka lapangan pekerjaan baru dan tambahan penghasilan bagi warga sekitar.
Selain itu Tim Pengmas SIL UI juga melahirkan karya berupa buku saku yang dapat menjadi rujukan bagi mahasiswa, akademisi, instansi pemerintah, dan masyarakat pesisir, dalam memanfaatkan limbah cangkang secara sederhana. Buku saku ini membahas mengenai berbagai potensi yang dapat dihasilkan dari limbah cangkang di sepanjang pesisir wilayah Kalibaru, Jakarta Utara.
Selain itu, buku ini juga menyajikan inovasi dan membuka peluang kreativitas masyarakat dalam mengelola limbah cangkang kerang yang ada di sekitar mereka.
Baca juga: SIL UI buka prodi magister manajemen bencana
“Harapan saya dari adanya program ini adalah dapat memberdayakan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan (recycle) limbah cangkang kerang sekaligus mengurangi beban lingkungan atas limbah cangkang kerang yang dibuang ke laut dan pesisir pantai,” kata Hayati.
Kelurahan Kalibaru, Cilincing, Jakarta Utara, merupakan salah satu wilayah daratan yang berbatasan langsung dengan laut. Penduduknya mayoritas berprofesi sebagai nelayan dan pengupas kerang.
Setiap hari, nelayan membawa pulang ke daratan ratusan kilogram kerang, yang kemudian mampu dikupas oleh pengupas kerang hingga 200 kilogram.
Selama ini, nelayan hanya memanfaatkan daging kerang sebagai sumber pendapatan, sedangkan cangkangnya dibuang. Cangkang kerang semakin menimbun dan menjadi limbah. Bau tak sedap, lalat beterbangan mengerubungi limbah cangkang, membuat lingkungan semakin tidak sehat, seperti terlihat di wilayah RW 01 di lokasi tersebut.
Baca juga: Tri Edhi Budhi Soesilo terpilih menjadi Direktur SIL UI periode 2021-2025
Oleh sebab itu, dibutuhkan solusi guna mengatasi limbah cangkang kerang di lingkungan Kelurahan Kalibaru.
Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) dari Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia (SIL UI) melihat adanya potensi pada limbah cangkang kerang yang dapat diubah menjadi produk bernilai ekonomi, sehingga tim tersebut turun ke lapangan (Oktober 2021-Februari 2022) guna berbagi ilmu.
Lewat inovasi dalam pemanfaatan limbah kerang, dapat dihasilkan bermacam produk, hingga bernilai jual.
SIL UI berdayakan warga Cilincing olah cangkang kerang jadi produk bernilai ekonomi
Kamis, 24 Maret 2022 19:59 WIB
Pertama, limbah cangkang kerang dicacah menggunakan mesin pencacah hingga berbentuk bubuk.