Cibinong, Bogor (ANTARA) - Bupati Bogor, Ade Yasin memeriksa hasil pekerjaan infrastruktur jalan dari program "Satu Miliar Satu Desa" atau Samisade di Caringin, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu.
"Program Samisade ini kita lakukan dengan padat karya dan gotong-royong untuk membantu perekonomian masyarakat desa akibat pandemi COVID-19," ungkapnya usai meresmikan jalan hasil pekerjaan Samisade.
Menurutnya, ada 11 desa di Kecamatan Caringin yang tahun 2021 melaksanakan program Samisade. Secara keseluruhan, panjangnya jalan yang diperbaiki di tujuh desa tersebut yaitu 12.370 meter.
Baca juga: Bupati Bogor lihat langsung hasil program "Satu Miliar Satu Desa" di Rancabungur
Baca juga: Bupati Bogor resmikan jalan di Kawasan Puncak hasil program Samisade (video)
Ade Yasin menyebutkan, Samisade merupakan salah satu program unggulan untuk mempercepat peningkatan infrastruktur desa, di samping Alokasi Dana Desa (ADD) dan Dana Desa (DD).
Seperti diketahui, tahun ini Pemkab Bogor telah menganggarkan Rp318,5 miliar dari APBD Kabupaten Bogor untuk program Samisade 356 desa guna menstimulasi pembangunan infrastruktur desa.
"Jadi desa serentak membangun, dengan begitu Indeks Desa Membangun kita nanti akan tinggi. Mudah-mudahan indeks kepuasaan masyarakat meningkat, ekonomi menjadi tinggi, karena dampak Samisade ini luar biasa," ujarnya.
Baca juga: Program "Samisade" bikin infrastuktur jalan di Bogor lebih mulus
Kemudian pada tahun 2022 Pemkab Bogor kembali menganggarkan program Samisade dengan nilai yang lebih besar, yakni Rp392 miliar. Angka tersebut mendominasi program pemulihan ekonomi yang secara keseluruhan dianggarkan senilai Rp520 miliar.
Saat melakukan kunjungan ke Caringin, Ade Yasin juga menyerahkan bantuan bagi pemilik Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu), meninjau vaksinasi COVID-19, hingga siaran Podcast di Kantor Desa Lemah Duhur.
Bupati Bogor periksa hasil "Samisade" di Caringin
Kamis, 4 November 2021 6:44 WIB
Program Samisade ini kita lakukan dengan padat karya dan gotong-royong untuk membantu perekonomian masyarakat desa akibat pandemi COVID-19.