Moscow (ANTARA) - Kedutaan Besar Rusia di Kabul mengerahkan penerbangan evakuasi tambahan dari Afghanistan, Senin, sementara tentara berlatih militer di perbatasan Afghanistan di tengah peningkatan risiko keamanan regional.
Belum jelas apakah penerbangan tambahan tersebut akan berlanjut melewati batas waktu Selasa (31/8) sesuai kesepakatan antara Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Taliban terkait penarikan tentara AS yang mengatur keamanan di bandara sejak pemerintah yang didukung pihak Barat itu runtuh.
Kedutaan Rusia tetap beroperasi di Kabul setelah sejumlah diplomat dari negara-negara Barat bertolak ke bandara setelah Taliban mengambil alih Ibu Kota Afghanistan pada 15 Agustus 2021.
Wakil Khusus Presiden Rusia Vladimir Putin di Afghanistan, Zamir Kabulov, mengatakan pada Senin bahwa kedutaan tengah membangun hubungan dengan pemerintahan Afghanistan di bawah tampuk kepemimpinan Taliban.
Baca juga: Rusia kaji tindakan Taliban sebelum putuskan pengakuan
Kabulov mengatakan Rusia siap membantu membangun kembali perekonomian Afghanistan seiring meminta negara-negara Barat untuk tidak membekukan aset keuangan pemerintah Afghanistan.
“Kami membangun hubungan dengan pejabat Taliban, kedutaan kami di Kabul secara aktif mengupayakan ini,” katanya kepada stasiun televisi pemerintah Rusia.
“Kami sudah mengontak sejak lama dan kami akan bekerja lebih jauh dengan mereka,” kata Kabulov.
Dalam rangakaian cuitan di Twitter, Kedutaan Rusia mengatakan penerbangan evakuasi tambahan terbuka untuk warga negara dan penduduk Rusia, termasuk warga negara yang tergabung dalam Organisasi Pakta Keamanan Kolektif (CSTO), blok keamanan pasca-Soviet di Moskow.
Baca juga: Pesawat TNI AU yang bawa WNI dari Afganistan tiba di Jakarta
Rusia mengevakuasi sebanyak 360 orang pekan lalu dan Interfax pada Senin mengutip perwakilan pusat diaspora Afghanistan di Rusia yang menyebut sebanyak 500 warga Afghanistan kemungkinan juga memenuhi syarat sebagai pelajar, penduduk atau pemegang izin kerja.
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan sekitar 500 tentara infantri yang dimotorinya dari markas militer Rusia di Tajikistan melakukan latihan di pegunungan dekat perbatasan Afghanistan, menurut keterangan Interfax.
Kementerian mengatakan bahwa latihan mencakup uji tembak dari sistem pertahanan udara S-300 dalam serangan simulasi di pangkalan itu.
Baca juga: AS serang militan ISIS di Kabul, Afganistan
Itu adalah latihan ketiga yang dilakukan Rusia dekat dengan perbatasan Afghanistan bulan ini. Bulan depan, CSTO akan mengadakan latihan lainnya di Kyrgystan sebagai tuan rumah pangkalan udara militer Rusia.
Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu mengatakan minggu lalu Moskow akan bekerja secara intens dengan anggota CSTO setelah penarikan tentara AS dari Afghanistan yang meningkatkan risiko keamanan global.