Bandung (ANTARA) - Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil atau Kang Emil meminta warga tidak perlu bingung terkait pemberian vaksin corona Sinovac dosis kedua pada usia 18-59 tahun sebelumnya ditetapkan 0-14 hari namun kini interval vaksin corona pada usia 18-59 tahun diperpanjang, sama dengan lansia yakni 28 hari.
"Ikuti saja sesuai panggilan itu pasti keputusan medis. Jadi revisi-revisi itu warga jangan bingung, jadi keputusan perubahan itu sudah dipikirkan," kata Kang Emil ketika dimintai tentang interval vaksin Sinovac diperpanjang dosis dua diberikan usai 28 hari, di Bandung, Selasa.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kecepatan penyuntikan vaksin COVID-19 di Jabar naik dua kali lipat
Baca juga: 4.070 tenaga kesehatan di Jabar sudah divaksin selama tiga hari
Kang Emil menuturkan vaksin virus corona yang digunakan oleh Indonesia beragam jenisnya sehingga anti bodi yang akan dihasilkan berbeda-beda.
"Ada yang tumbuh 14 hari sudah ada, ada yang tumbuhnya 28 hari juga ada. Contoh akan ada perintah dari WHO disuntiknya tiga kali untuk vaksin-vaksin tertentu itu namanya booster, dua kali antibodinya ada, tapi supaya panjang ada suntikan ketiga," kata dia.
"Satu tahun setelahnya ada wacana di dunia, ada teori begitu. Ya jadi jangan kaget kalau ada perubahan yang penting divaksinnya. Karena tidak mungkin pemerintah memutuskan hal yang tidak ilmiah," kata dia.
Baca juga: Ridwan Kamil: Kota Bekasi paling disiplin terapkan protokol kesehatan
Sebelumnya, perubahan interval vaksin tercantum dalam Surat Edaran Kementerian Kesehatan Nomor HK.02.02/I/653/2021 terkait Optimalisasi Pelaksanaan Vaksinasi COVID-19, ditandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu, pada 15 Maret 2021.
Kabar tersebut sempat membuat bingung warga, karena ada warga yang mendapatkan informasi tersebut dan ada yang tidak.
Ridwan Kamil minta warga tidak perlu bingung perpanjangan interval vaksinasi
Selasa, 23 Maret 2021 13:05 WIB
Ikuti saja sesuai panggilan itu pasti keputusan medis. Jadi revisi-revisi itu warga jangan bingung, jadi keputusan perubahan itu sudah dipikirkan.