Jakarta (ANTARA) - Striker Paris Saint-Germain dan Brazil Neymar menyatakan tidak akan pernah menghentikan kebiasaan berpesta sekalipun terus dituding tidak dewasa.
Neymar dikenal senang menggelar pesta mewah yang mengundang para selebritis yang tak ayal mengundang perhatian media.
"Jadi siapa sih yang tidak suka pesta? Semua orang suka hura-hura," kata Neymar dalam wawancara dengan stasiun televisi Prancis TF1 seperti dikutip laman ESPN.
"Saya tahu kapan saya boleh pergi, saya tahu kapan saya boleh melakukan itu, kapan saya tidak boleh," sambung dia.
"Berbeda dari anggapan orang bahwa saya tidak dewasa, untuk hal itu saya tak tahu apa yang saya lakukan."
Baca juga: Penalti Neymar menjadi pembeda PSG kontra Leipzig
Neymar yang akan genap berusia 29 tahun Jumat pekan ini dikritik karena menggelar pesta Tahun Baru yang kabarnya dihadiri 150 orang di mansion miliknya di Rio de Janeiro, padahal kasus COVID-19 tengah memuncak.
Dia mengimbuhkan bahwa dia tidak yakin kehidupan sosialnya berdampak buruk terhadap penampilannya di lapangan.
Baca juga: Neymar ingin kontrak jangka panjang di Paris Saint-Germain
"Saya sudah menggeluti sepak bola selama beberapa tahun," kata dia. "Jika Anda 100 persen fokus tidak hanya bermain sepak bola, menurut hemat saya, Anda akan meledak. Ini masa untuk relaks, untuk menenangkan diri, saya tak akan pernah berhenti melakukan ini."
Manajer PSG Mauricio Pochettino ditanyai apakah dia akan mengizinkan Neymar turut berpesta dalam pesta ulang tahun adiknya Rafaella di Brazil pada 11 Maret yang selalu diikuti sang pemain.
Baca juga: Puma kini resmi jadi sponsor Neymar
"Kita lihat nanti saat waktunya tiba. Ketika saya mengawali melatih, saya sudah bilang pada diri saya sendiri saya tidak akan fleksibel dan saya tidak membolehkan orang keluar," kata Pochettino.
Neymar telah mencetak 83 gol dari 101 penampilannya bersama PSG.
Neymar tau mau berhenti berpesta, mengapa?
Rabu, 3 Februari 2021 5:39 WIB
Neymar dikenal senang menggelar pesta mewah yang mengundang para selebritis yang tak ayal mengundang perhatian media.