Depok (ANTARA) - Pengamat Sosial Universitas Indonesia (UI) Devie Rahmawati menilai tidak tepat apa yang dilakukan oleh artis Rafi Ahmad yang diduga melanggar protokol kesehatan dengan menghadiri pesta usai divaksinasi COVID-19.
"Dugaan pelanggaran protokol Kesehatan yang dilakukan seusai Vaksinasi, menjadi aktualisasi kepercayaan diri yang tinggi terhadap vaksin, dan hal ini tentu saja tidak tepat dilakukan," kata Devie di Depok menanggapi kasus Raffi Ahmad, Jumat.
Baca juga: Raffi Ahmad dilaporkan ke polisi atas dugaan pelanggaran protokol kesehatan
Ia mengatakan protokol kesehatan seyogyanya menjadi sebuah budaya yang menetap dalam perilaku keseharian di saat dan setelah pandemi COVID-19.
Berkaca dari pandemi COVID-19 sendiri lanjut Devie, yang memiliki berbagai varian sebagaimana yang terjadi di Inggris misalnya, ini mengingatkan kita bahwa gangguan kesehatan berpeluang untuk terus mengintai umat manusia di seluruh dunia.
Baca juga: Berita menarik kemarin Istana tegur Raffi Ahmad, hingga selebritas lepas Syekh Ali Jaber
Dari sejumlah akun media sosial, termasuk akun instagram Raffi @raffinagita1717, tampak Raffi Ahmad bersama teman-temannya berfoto maupun bernyanyi tanpa mengenakan masker. Foto-foto yang diambil saat pesta ulang tahun teman Raffi itu lalu menjadi viral.
Padahal Raffi Ahmad menjadi salah satu orang yang mendapat kesempatan untuk divaksinasi COVID-19 perdana di Istana Merdeka pada Rabu (13/1), bersama dengan Presiden Jokowi dan tokoh-tokoh lainnya.
Baca juga: Menteri-tokoh-artis hingga buruh terima vaksin perdana bareng Presiden
Pada kesempatan terpisah, selebritas Raffi Ahmad akhirnya memberikan klarifikasi atas foto-foto dirinya tengah menghadiri acara yang menjadi viral di media sosial karena melanggar aturan protokol kesehatan.
Melalui unggahan terbaru di akun Instagram resminya, Raffi Ahmad meminta maaf kepada masyarakat Indonesia dan juga Presiden Joko Widodo atas kegaduhan yang terjadi.
Pengamat Sosial UI menilai yang dilakukan Raffi Ahmad tidak tepat
Jumat, 15 Januari 2021 20:15 WIB
Dugaan pelanggaran protokol Kesehatan yang dilakukan seusai Vaksinasi, menjadi aktualisasi kepercayaan diri yang tinggi terhadap vaksin, dan hal ini tentu saja tidak tepat dilakukan.