Bogor, (Antara Megapolitan) - Dinas Pendidikan Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat memiliki konsep baru dalam membentuk karakter para pelajar sebagai generasi muda yang cinta Bogor lewat pencanangan program "Ngabogor" di sekolah-sekolah.
"Kalau Bogoh Ka Bogor itukan gerakan yang baru dimulai yakni cinta ke Bogor, kalau Ngabogoh itu sudah cinta dengan mewujudkan karakter Bogor," kata Kepala Dinas Pendidikan Kota Bogor Edgar Suratman, usai acara "Bogoh Ka Bogor" di Lapangan Heulang, Minggu.
Dijelaskannya "Ngabogoh" merupakan implementasi dari gerakan "Bogoh Ka Bogor" atau Cinta Ke Bogor, dimana tingkat kecintaan telah teramplikasi dalam tingkah laku serta aktivitas sehari-hari pada pelajar.
"Sudah ada lima sekolah untuk tahap awal ini yang kita dampingi untuk "Ngabogoh. Setelah berjalan, bulan Juni nanti baru akan kita luncurkan dengan mengundang Menteri Pendidikan dan Kebudayaan," katanya.
Karakter Bogor yang dimaksudkan lanjut Edgar adalah mengenal sejarah Bogor, makanannya, tradisinya, bahasanya, prilakukan, sifat-sifat baiknya, menjaga lingkungan, dan menghasilkan sebuah karya atau inovasi yang berdampak pada masyarakat luas.
Ia mengatakan lima sekolah yang terpilih untuk melaksanakan program pendampingan "Ngabogoh" adalah SD Pertiwi, SD Cipaku, SMK 2, SMA Negeri 7 dan SMA Negeri 6.
"Ngabogoh ini nantinya bisa menjadi produk muatan lokal di masing-masing sekolah seperti yang diamanatkan dalam Kurikulum 2013," katanya.
Menurut Edgar, yang terpenting dari program "Ngabogoh" adalah menciptakan karakter serta energi positif para pelajar sebagai generasi muda Kota Bogor, memiliki sifat sportivitas, meningkatkan kualitas anak-anak didik agar lebih disiplin dan tidak malas.
"Kalau malas, pemarah dan berprilaku kasar itu artinya bukan orang Bogor.
Karakter ini yang akan kita tanamkan budaya santun, dan berfikiran positif dan sportiv," katanya.
Edgar menambahkan parameter yang akan digunakan untuk mengukur implementasi program "Ngabogoh" di masing-masing sekolah dampingan adalah melalui karya dan inovasi yang dihasilkan oleh sekolah melalui peran para siswa.
Adanya perubahan prilaku dengan menghasilkan kreativitas, dan ikon sekolah melalui prestasi anak-anak didik. Seperti di SMAN 7 yang bisa menghasilkan bioenergi, atau lewat kegiatan futsal.
"Yang pasti kreativitas yang dihasilkan bisa membawa kemaslahatan bagi lingkungan sekitar," katanya.
Mahadewi siswa kelas X SMK Negeri 1 mengaku termotivasi untuk menunjukkan cintanya kepada Bogor kota kelahirannya melalui aksi nyata di acara
"Bogoh Ka Bogor".
"Mencintai Bogor tidak cukup hanya lahir dan besar di Bogor, tetapi juga berbuat sesuatu untuk membuktikan kita mencintai Bogor dengan menjaga lingkungannya lewat penanaman pohon dan tidak membuang sampah sembarangan," katanya.
Disdik Canangkan Program "Ngabogor" Untuk Pelajar
Minggu, 22 Maret 2015 22:20 WIB
Kalau Bogoh Ka Bogor itukan gerakan yang baru dimulai yakni cinta ke Bogor, kalau Ngabogoh itu sudah cinta dengan mewujudkan karakter Bogor,"