Rio De Janeiro (ANTARA) - Badan pengawas kesehatan Brazil, Anvisa, pada Jumat (23/10) mengizinkan lembaga biomedis Butantan mengimpor enam juta dosis vaksin COVID-19 buatan Sinovac, sehari setelah Presiden Jair Bolsonaro mengumumkan bahwa Brazil tidak akan membeli vaksin asal China tersebut.
Institut Butantan Sao Paulo berencana mengimpor vaksin Sinovac, yang sedang diuji klinis tahap ketiga dengan bantuan universitas setempat dan belum disetujui untuk penggunaan yang lebih luas di Brazil.
Butantan pada akhirnya akan memproduksi Sinovac jika vaksin tersebut terbukti ampuh.
Baca juga: Kasus corona di Amerika Latin sentuh 8 juta
Gubernur Sao Paulo Joao Doria sebelumnya pada Jumat mengaku Anvisa telah memberi tahunya bahwa badan pengawas itu tidak akan tunduk pada tekanan politik menyangkut persetujuan calon vaksin COVID-19.
Baca juga: Vaksin COVID-19 untuk pertama kalinya dipajang di pameran Beijing
Awal pekan ini, Bolsonaro melalui sosial media mengatakan bahwa Brazil tidak akan mendatangkan vaksin COVID-19 buatan Sinovac.
Baca juga: Brazil melaporkan 50.032 kasus baru corona dalam 24 jam
Keengganan Bolsonaro itu tampak terkait dengan kekhawatiran politik setelah calon vaksin asal China itu diragukan oleh para pendukungnya.
Brazil menghadapi wabah COVID-19 terparah kedua di dunia, setelah Amerika Serikat, dengan 156.471 kematian.
Sumber: Reuters
Lembaga Brazil impor vaksin COVID-19 China yang ditolak presiden
Sabtu, 24 Oktober 2020 17:58 WIB
Butantan pada akhirnya akan memproduksi Sinovac jika vaksin tersebut terbukti ampuh.