Denpasar (Antara/ANTARA BPJ-Bogor)- Pemerintah Australia gencar membatasi rakyatnya ke Indonesia akibat hukuman mati warganya yang terlibat narkotika di Bali, namun tidak digubris oleh masyarakat Negeri Kangguru itu.
"Turis Australia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali selama Januari 2015 justru bertambah ramai, yakni meningkat hampir 20 persen," kata Pengamat Pariwisata, Dewa Rai Budiasa di Denpasar, Jumat.
Sesuai catatan Dinas Pariwisata Bali, turis Australia yang datang langsung dari negaranya ke daerah ini Januari 2015 sebanyak 85.102 orang, atau naik hampir 20 persen dari periode yang sama 2014 hanya 71.288 orang.
Ia mengatakan, kedatangan pelancong asal negeri Kanguru itu masih menempati peringkat tertinggi yakni andilnya mencapai 28,22 persen dari kedatangan turis asing ke Bali selama Januari 2015 sebanyak 301.618 orang.
Jadi Bali tak perlu cengeng menghadapi tekanan pihak luar dengan adanya keputusan pemerintah Indonesia terhadap terpidana mati kerkewargaan Australia, Myuran Sukumaran dan Andre Chan dari eksekusi mati.
"Semua pemerintah akan berusaha untuk membebaskan warganya jika mendapatkan
masalah di negara lain, termasuk Australia sendiri akan berusaha membebaskan warganya dari hukuman mati di Indonesia,¿ kata dia.
Dewa Rai merasa yakin jika terpidana mati dari warga negara Australia yang terlibat masalah narkotika itu tetap dilaksanakan tidak akan terpengaruh terhadap dunia pariwisata Indonesia termasuk Bali, apalagi Pulau Dewata adalah tujuan utama dari masyarakat Negeri Kangguru tersebut.
Imbauan pemerintah Australia kepada rakyatnya untuk waspada atau mengurangi kunjungannya ke Indonesia, sering diindahkan oleh warganya dan mereka (turis
Australia-red) tetap saja ramai melakukan perjalanan wisata ke Indonesia, terutama ke Bali untuk menikmati keindahan alam dan budayanya.
Pemerintah maupun pengusaha sektor pariwisata Bali tidak perlu khawatir terhadap kunjungan turis asing ke Bali akibat peristiwa pidana mati gembong narkotika itu, sebab benda haram itu jauh lebih menyengsarakan masyarakat bahkan mematikan bagi mereka yang sudah ketagihan.
Dewa Rai mengatakan, masyarakat Australia yang melakukan liburan ke Bali misalnya sudah merencanakan jauh sebelumnya sehingga tidak mungkin akan membatalkan secara mendadak ke daerah ini, apalagi peristiwa itu adalah antarnegara atau permainan politik kelas atas.
Bali sebagai destinasi wisata yang semakin terkenal di dunia semakin banyak menerima kunjungan turis asing yang umumnya mengaku untuk berlibur, sambil menikmati keindahan alam dan keramahtamahan penduduk dengan mampu menjamin masalah keamanan dan kenyamanan selama di sini.
Turis Australia Tetap Ramai Ke Bali
Jumat, 20 Februari 2015 16:15 WIB
Turis Australia yang melakukan perjalanan wisata ke Bali selama Januari 2015 justru bertambah ramai, yakni meningkat hampir 20 persen."