"Alhamdulillah kita sudah bangun sumur lewat program Wakaf Rame-Rame Sumur Wakaf ACT Bekasi, total ada 28 unit sumur dari para pewakif," kata Kepala Cabang ACT Bekasi Ishaq Maulana di Cikarang, Selasa.
Ishaq mengatakan Kabupaten Bekasi menjadi salah satu daerah yang masih menjadi langganan kekeringan akibat musim kemarau panjang sejak pertengahan tahun.
Baca juga: ACT-JNE beri bantuan dapur umum COVID-19 Bekasi
Salah satu wilayah potensi kekeringan adalah Desa Sukatenang, Kecamatan Sukawangi di mana warganya kesulitan mendapatkan air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Bersama Masyarakat Relawan Indonesia kami menginisiasi pembuatan sumur wakaf keluarga di desa tersebut," ucapnya.
Menurut dia, krisis air bersih menjadi masalah laten di wilayah itu dan ketika tiba musim kemarau kekeringan melanda hingga tujuh bulan lebih.
"Tahun lalu itu bisa sampai tujuh bulan lebih kekeringan sehingga kalau sumurnya dangkal sekitar 10 sampai 12 meter itu, tidak bisa. Harus sampai 100 meter minimal baru dapat air tawar yang bagus yang Insya Allah panjang manfaatnya. Meskipun yang dibangun sumur keluarga tapi yang bisa memanfaatkan bisa lebih dari satu keluarga," ungkapnya.
Baca juga: ACT penuhi kebutuhan pangan warga Kota Bekasi lewat Humanity Care Line
Salah satu penerima manfaat Ety (30) mengatakan sebelum ada sumur wakaf ACT, dia dan keluarganya harus menempuh jarak 100 hingga 200 meter untuk mengambil air bersih di masjid kampungnya ketika musim kemarau.
"Biasanya kalau air sudah mulai susah, ngambil di rumah tetangga atau ngambil di masjid dan beli juga airnya, emang sering banget kekeringan. Tapi, setelah dapat sumur wakaf ini Alhamdulillah senang, bisa untuk cuci piring atau baju, bisa diminum juga," kata perempuan yang berprofesi sebagai buruh tani dan beternak itu.
Baca juga: ACT bagikan 28.000 masker gratis di Bekasi dan Karawang
Program wakaf produktif bertajuk Wakaf Rame-Rame ini menjadi salah satu program yang terus digencarkan ACT, sebab melalui instrumen itu, persoalan-persoalan sosial masyarakat dapat diatasi.
Masyarakat yang ingin berpartisipasi dalam program ini dapat mengakses laman bekasi.indonesiadermawan.id/