Volume sampah yang dibuang ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sumur Batu milik Kota Bekasi, Jawa Barat, mengalami peningkatan sebesar 200 ton per hari setelah Lebaran, yang didominasi sampah plastik dan limbah pasar.
"Volume normalnya hanya 700 ton per hari. Setelah Lebaran jadi 900 ton per hari hingga H+7," kata Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) TPA Sumurbatu Musarofah di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Dia menjelaskan sampah yang paling banyak dibuang berasal dari pasar yang selama bulan Ramadhan penuh dengan pembeli maupun pemasok barang.
"Bukan hanya satu pasar, penambahan sampah terjadi di seluruh pasar yang ada di Kota Bekasi," ucapnya.
Meski demikian sistem pengangkutan sampah masih berjalan normal dengan 280 truk sampah beroperasi penuh tiap harinya.
"Petugas kami tidak ada yang libur selama Lebaran tahun ini, sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya," kata Musarofah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan jumlah sampah yang dihasilkan dari 2,4 juta jiwa penduduk Kota Bekasi sangat besar.
Berdasarkan catatan dinasnya ada 556.000 penduduk Kota Bekasi yang tidak pulang kampung pada musim Lebaran tahun ini.
Bila pada hari biasa tiap keluarga bisa menghasilkan 2,5 liter sampah per hari, maka saat Lebaran jumlahnya meningkat menjadi 3,25 liter per hari per keluarga atau naik sebesar 30 persen dari hari biasanya.
Jadi bila ditotal, volume sampah yang dihasilkan warga Kota Bekasi tidak mengalami penurunan, meskipun banyak keluarga yang mudik.
"Warga Kota Bekasi memang banyak yang mudik saat Lebaran, tapi sampah yang dihasilkan perorangan malah naik, ini yang membuat volume sampah ke TPA jadi ikut naik," kata Jumhana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019
"Volume normalnya hanya 700 ton per hari. Setelah Lebaran jadi 900 ton per hari hingga H+7," kata Kepala Unit Pelaksana Tekhnis Daerah (UPTD) TPA Sumurbatu Musarofah di Bekasi, Jawa Barat, Sabtu.
Dia menjelaskan sampah yang paling banyak dibuang berasal dari pasar yang selama bulan Ramadhan penuh dengan pembeli maupun pemasok barang.
"Bukan hanya satu pasar, penambahan sampah terjadi di seluruh pasar yang ada di Kota Bekasi," ucapnya.
Meski demikian sistem pengangkutan sampah masih berjalan normal dengan 280 truk sampah beroperasi penuh tiap harinya.
"Petugas kami tidak ada yang libur selama Lebaran tahun ini, sama seperti pada tahun-tahun sebelumnya," kata Musarofah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Bekasi Jumhana Luthfi mengatakan jumlah sampah yang dihasilkan dari 2,4 juta jiwa penduduk Kota Bekasi sangat besar.
Berdasarkan catatan dinasnya ada 556.000 penduduk Kota Bekasi yang tidak pulang kampung pada musim Lebaran tahun ini.
Bila pada hari biasa tiap keluarga bisa menghasilkan 2,5 liter sampah per hari, maka saat Lebaran jumlahnya meningkat menjadi 3,25 liter per hari per keluarga atau naik sebesar 30 persen dari hari biasanya.
Jadi bila ditotal, volume sampah yang dihasilkan warga Kota Bekasi tidak mengalami penurunan, meskipun banyak keluarga yang mudik.
"Warga Kota Bekasi memang banyak yang mudik saat Lebaran, tapi sampah yang dihasilkan perorangan malah naik, ini yang membuat volume sampah ke TPA jadi ikut naik," kata Jumhana.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2019