Cikarang, Jabar (ANTARA News Megapolitan) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Bekasi, Jawa Barat kembali mengirim petugas untuk mengidentifikasi adanya pencemaran sungai yang berada pada daerah setempat.

"Ini terkait adanya laporan penggiat lingkungan hidup dan masyarakat setempat, yang dimana ribuan ikan mati pada Minggu (4/11)," kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bekasi, Jaoharul Alam di Cikarang, Senin.

Menurut dia, dalam hal ini memang pernah mencuat adanya pemberitaan telah tetjadi pencemaran lingkungan yang berada di Sungai Kalor.

Namun, kata dia, pencemaran yang terjadi bukan karena pengusaha membuang limbah dan kemudian mencemari sungai tersebut. Pencemaran itu belum diketahui penyebabnya, karena pada saat petugas turun dan melakukan pengecekan tidak menemukan adanya limbah.

Namun, katanya, kemungkinan, seseorang dengan sengaja meracuni ikan-ikan di kali untuk diambil. Dan kemudian berdampak ke tambak-tambak milik masyarakat setempat.

Oleh sebab itu, pada saat ini sedang dilakukan pengambilan sampel air untuk kembali melakukan pemeriksaan laboratorium.?Ini sebagai bentuk dimana untuk mengetahui jenia racun yang dapat menyebabkan ikan dapat mati. Sekain itu juga melakukan pengukuran kualitas air sungai.

Sementara itu, Ketua Forum Pemuda Pecinta Lingkungan (FPPL), Muhammad Sahili mengatakan belum ada jawaban pasti mengenai penyebab matinya ribuan ikan di sejumlah sungai dan tambak warga.

Padahal, Dinas Lingkungan Hldup Kabupaten Bekasi dikabarkan sudah melakukan peninjauan ke IokasI pada Rabu (7/11) Namun ia mengaku heran karena hingga saat ini tidak ada Informasi Ianjutan yang diterima warga.

"Belum ada kepastian apa penyebabnya, setelah turun pihak Dinas Lingkungan Hidup juga tidak ada komunlkasi dengan warga. Warga tidak dapat kabar apa-apa," katanya.

Pasalnya selai pada Sungai Kaloran juga kejadian tersebut terjadi pada enam saluran air lainnya yang melintasi pemukiman warga di daerah setempat dan menghubungkan dengan laut Utara Kabupaten Bekasi.

Itu seperti sungai prepet atau arjo, wates, dan lain sebagainya. Dugaan pencemaran sungal ml tentunya telah merusak mata pencahanan warga yang berprofesi sebagai petani tambak yang menggantungkan hidupnya pada sungai.

Pewarta: Mayolus Fajar Dwiyanto

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2018