Sukabumi (Antara Megapolitan) - Dinas Koperasi, UKM, Perindustrian dan Perdagangan Kota Sukabumi akan menggelar operasi pasar untuk mengantisipasi kelangkaan elpiji subsidi atau tiga kilogram di beberapa lokasi.
"Kami sudah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hismawa Migas) untuk melakukan operasi pasar elpiji subsidi tersebut," kata Kepala Diskop UKM PP Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, operasi pasar ini akan dilakukan di seluruh agen yang ada di Kota Sukabumi untuk menanggulangi kelangkaan elpiji tiga kilogram tersebut. Namun untuk setiap warga dibatasi pembeliannya agar tidak terjadi aksi borong.
Teknis operasi pasar ini dilakukan di setiap kelurahan di seluruh kecamatan agar warga khususnya yang tidak mampu bisa membeli gas yang disediakan pemerintah untuk masyarakat miskin tersebut.
Ayep mengaku menerima berbagai laporan dari warga terkait sulitnya mendapatkan elpiji bertabung hijau tersebut. Maka dari itu, ia menugaskan petugasnya untuk langsung melakukan pemeriksaan ke lapangan.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan gas subsidi ini langka, seperti tersendatnya pasokan dan menjelang libur nasional seperti Natal dan Tahun Baru 2018 sehingga permintaan di masyarakat meningkat," tambahnya.
Ayep mengatakan pihaknya juga akan memantau masyarakat menengah atas yang menggunakan gas subsidi itu sebab elpiji tiga kilogram didistribusikan khusus untuk masyarakat miskin.
Setiap bulannya, rata-rata pasokan elpiji subsidi sebanyak 600 ribu tabung.
Sementara salah seorang warga Perumahan Taman Asri Jalan Ciaul Pasir Kecamatan Cikole Sendi Susanti mengatakan harus mencari elpiji subsidi tersebut hingga ke berbagai warung hingga pengecer.
"Saya baru mendapatkan elpiji tiga kilogram ini yang jaraknya jauh dari rumah. Itu pun harus berebut dengan warga lainnya," katanya.
Warga lain Kadafi Ahad warga Jalan Pemuda, Kecamatan Citamiang menambahkan sudah beberapa hari terakhir ini ia sulit mendapatkan gas elpiji. Padahal, gas tersebut sangat dibutuhkannya untuk kebutuhan rumah tangga khususnya untuk memasak.
"Dengan sulitnya mencari elpiji subsidi ini saya harus datang ke pangkalan dan baru mendapatkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Kami sudah berkoordinasi dengan Himpunan Wiraswata Nasional Minyak dan Gas (Hismawa Migas) untuk melakukan operasi pasar elpiji subsidi tersebut," kata Kepala Diskop UKM PP Kota Sukabumi Ayep Supriatna di Sukabumi, Jumat.
Menurutnya, operasi pasar ini akan dilakukan di seluruh agen yang ada di Kota Sukabumi untuk menanggulangi kelangkaan elpiji tiga kilogram tersebut. Namun untuk setiap warga dibatasi pembeliannya agar tidak terjadi aksi borong.
Teknis operasi pasar ini dilakukan di setiap kelurahan di seluruh kecamatan agar warga khususnya yang tidak mampu bisa membeli gas yang disediakan pemerintah untuk masyarakat miskin tersebut.
Ayep mengaku menerima berbagai laporan dari warga terkait sulitnya mendapatkan elpiji bertabung hijau tersebut. Maka dari itu, ia menugaskan petugasnya untuk langsung melakukan pemeriksaan ke lapangan.
"Ada beberapa faktor yang menyebabkan gas subsidi ini langka, seperti tersendatnya pasokan dan menjelang libur nasional seperti Natal dan Tahun Baru 2018 sehingga permintaan di masyarakat meningkat," tambahnya.
Ayep mengatakan pihaknya juga akan memantau masyarakat menengah atas yang menggunakan gas subsidi itu sebab elpiji tiga kilogram didistribusikan khusus untuk masyarakat miskin.
Setiap bulannya, rata-rata pasokan elpiji subsidi sebanyak 600 ribu tabung.
Sementara salah seorang warga Perumahan Taman Asri Jalan Ciaul Pasir Kecamatan Cikole Sendi Susanti mengatakan harus mencari elpiji subsidi tersebut hingga ke berbagai warung hingga pengecer.
"Saya baru mendapatkan elpiji tiga kilogram ini yang jaraknya jauh dari rumah. Itu pun harus berebut dengan warga lainnya," katanya.
Warga lain Kadafi Ahad warga Jalan Pemuda, Kecamatan Citamiang menambahkan sudah beberapa hari terakhir ini ia sulit mendapatkan gas elpiji. Padahal, gas tersebut sangat dibutuhkannya untuk kebutuhan rumah tangga khususnya untuk memasak.
"Dengan sulitnya mencari elpiji subsidi ini saya harus datang ke pangkalan dan baru mendapatkannya," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017