Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebutkan sebanyak 74.382 Nomor Induk Berusaha (NIB) telah diterbitkan sepanjang Januari hingga akhir Desember 2024.

Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Karawang, Wawan Setiawan di Karawang, Senin, menyampaikan bahwa puluhan ribu NIB yang diterbitkan itu menunjukkan banyaknya warga Karawang yang memiliki usaha, baik itu usaha mikro maupun usaha besar.

Ia mengatakan saat ini penerbitan izin atau NIB itu dilakukan melalui system OSS atau online system submission. Hal tersebut sesuai dengan amanat Undang-Undang tentang Cipta Kerja.

Perizinan berusaha yang diterbitkan melalui OSS ini harus memiliki persyaratan dasar, yakni kesesuaian kegiatan pemanfaatan ruang, persetujuan lingkungan yang saat ini sudah terintegrasi dengan Amdalnet dan PBG (Persetujuan Bangunan Gedung) serta Sertifikat Laik Fungsi.

Seiring dengan hal itu maka jika risikonya rendah bisa langsung berusaha setelah terbitnya NIB melalui OSS. Sedangkan bagi pelaku usaha yang risikonya menengah dan tinggi diperlukan validasi terlebih dahulu dari instansi terkait sesuai dengan kegiatan usahanya.

"Seperti usaha apotik, diperlukan dulu validasi dari Dinas Kesehatan agar keluar sertifikat standar atau izin yang terverifikasi untuk memulai kegiatan usahanya," katanya.

Menurut dia, dalam kurun waktu setahun, yakni Januari-Desember 2024, masyarakat yang menerbitkan NIB sebanyak 74.382 NIB. Sementara untuk KBLI yang risiko rendah sebanyak 93.305, dan KBLI yang risiko menengah rendah 6.847.

Sedangkan KBLI risiko menengah tinggi sebanyak 9.834 dan KBLI risiko tinggi 2.173 NIB.

"Jadi pada tahun 2024, ada puluhan ribu orang sudah memiliki NIB, yang artinya mereka itu sudah memiliki usaha di Karawang," katanya.

 

Baca juga: Pj Bupati Bogor sebut penerbitan NIB telah lampaui target

Baca juga: 120 pelaku UMKM di Karawang ikuti pelatihan UMKM Naik Kelas

 

 



 

Pewarta: M.Ali Khumaini

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2025