Badan Pengelolaan Pendapatan Daerah (Bappenda) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, meluncurkan inovasi "Sioboi Lumpat" yakni Strategi Kolaborasi Pengelolaan Pajak Mineral Bukan Logam serta Batuan dan Opsen Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan.
Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Andri Hadian di Cibinong, Rabu, mengungkapkan inovasi ini digagas untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah Kabupaten Bogor maupun Provinsi Jawa Barat, khususnya untuk pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) dan opsen pajak MBLB.
"Ini salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi dan akurasi dalam mengakselerasi penerimaan pajak MBLB, yang secara langsung akan berdampak pada penerimaan opsen pajak MBLB," ungkap Andri.
Baca juga: Pemkab Bogor tetapkan sistem "Lapor Pak" juara 1 Gelar Inovasi Daerah
Baca juga: Pemkab Bogor andalkan dua inovasi "Lapor Pak" dan "Saur Sepuh" di IGA Award 2024
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Bogor diawali adanya perjanjian kerja sama tentang optimalisasi pemungutan pajak MBLB dan opsen pajak MBLB di Wilayah Kabupaten Bogor.
"Kemudian akan diperkuat dengan terbentuknya tim optimalisasi penggalian potensi dan penerimaan pajak MBLB dan opsen MBLB," ujarnya.
Sementara, Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri mengungkapkan, pajak daerah merupakan komponen yang terbesar kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor, yakni mencapai sekitar 65 persen.
Baca juga: Pj Bupati Bogor jadikan Harhubnas momentum untuk munculkan inovasi transportasi
Menurut Bachril, berbagai program pembangunan dapat terlaksana berkat kontribusi para wajib pajak yang taat dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak.
"Ketaatan ini menjadi pondasi bagi Kabupaten Bogor untuk mengalokasikan dana secara optimal bagi pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta program sosial yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata Bachril.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Kepala Bappenda Kabupaten Bogor Andri Hadian di Cibinong, Rabu, mengungkapkan inovasi ini digagas untuk mengoptimalkan penerimaan pajak daerah Kabupaten Bogor maupun Provinsi Jawa Barat, khususnya untuk pajak mineral bukan logam dan batuan (MBLB) dan opsen pajak MBLB.
"Ini salah satu upaya untuk meningkatkan efisiensi, transparansi dan akurasi dalam mengakselerasi penerimaan pajak MBLB, yang secara langsung akan berdampak pada penerimaan opsen pajak MBLB," ungkap Andri.
Baca juga: Pemkab Bogor tetapkan sistem "Lapor Pak" juara 1 Gelar Inovasi Daerah
Baca juga: Pemkab Bogor andalkan dua inovasi "Lapor Pak" dan "Saur Sepuh" di IGA Award 2024
Menurut dia, sinergi dan kolaborasi antara Pemerintah Provinsi Jawa Barat dengan Pemerintah Kabupaten Bogor diawali adanya perjanjian kerja sama tentang optimalisasi pemungutan pajak MBLB dan opsen pajak MBLB di Wilayah Kabupaten Bogor.
"Kemudian akan diperkuat dengan terbentuknya tim optimalisasi penggalian potensi dan penerimaan pajak MBLB dan opsen MBLB," ujarnya.
Sementara, Penjabat Bupati Bogor Bachril Bakri mengungkapkan, pajak daerah merupakan komponen yang terbesar kontribusinya terhadap pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Bogor, yakni mencapai sekitar 65 persen.
Baca juga: Pj Bupati Bogor jadikan Harhubnas momentum untuk munculkan inovasi transportasi
Menurut Bachril, berbagai program pembangunan dapat terlaksana berkat kontribusi para wajib pajak yang taat dalam memenuhi kewajiban pembayaran pajak.
"Ketaatan ini menjadi pondasi bagi Kabupaten Bogor untuk mengalokasikan dana secara optimal bagi pembangunan infrastruktur, pelayanan publik, serta program sosial yang bermanfaat bagi kesejahteraan masyarakat," kata Bachril.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024