Menteri Pertanian (Mentan) Amran Sulaiman mengupayakan mencetak peternak kambing di seluruh Indonesia untuk menyetop impor kambing yang nilainya mencapai Rp37 triliun per tahun.
Amran Sulaiman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, mengatakan impor ini meningkatkan kesejahteraan peternak negara lain, padahal penduduk Indonesia sebanyak 278 juta.
"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Amran di sela-sela peninjauan ke CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Mentan lepas 1.000 mahasiswa MBKM ke lokasi penyangga pangan nasional
Ia bertanya apa yang dibutuhkan peternak supaya peternakan berkembang pesat di Indonesia, seperti di Sleman. "Apa yang dibutuhkan dan insentif apa yang dibutuhkan?," katanya.
Menurut Amran, beternak kambing tidak ada yang istimewa. Hal yang menjadi persoalan adalah mau atau tidak. Peternakan itu memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Beternak itu semudah membalikkan tangan. Yang menjadi pertanyaannya mau atau tidak," katanya.
Ketua Perserikatan Peternak Domba DIY Sofyan mengatakan anggota Perserikatan Peternak Domba DIY ada 250 peternak.
Baca juga: Mentan panen bawang merah di lahan tidur Bekasi perkuat ketahanan pangan
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam peternakan, khususnya ternak domba. Yakni peternak di DIY belum swasembada serat hijau pakan.
Peternak DIY mendatangkan serat hijau ternak dari Jawa Timur. Namun, hari ini, harga serat hijau di DIY sangat tinggi, yakni Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp1.500 per kilogram.
"Kami membuka peluang lahan untuk menanam pakan ternak seluas tiga hektare. Biaya untuk itu sangat mahal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024
Amran Sulaiman di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu, mengatakan impor ini meningkatkan kesejahteraan peternak negara lain, padahal penduduk Indonesia sebanyak 278 juta.
"Kami cetak peternak, stop impor. Sebesar Rp37 triliun digunakan membesarkan peternak Indonesia," kata Amran di sela-sela peninjauan ke CV Sahabat Ternak dan Bhumi Naraya Farm di Kelurahan Girikerto, Kecamatan Turi, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta.
Baca juga: Mentan lepas 1.000 mahasiswa MBKM ke lokasi penyangga pangan nasional
Ia bertanya apa yang dibutuhkan peternak supaya peternakan berkembang pesat di Indonesia, seperti di Sleman. "Apa yang dibutuhkan dan insentif apa yang dibutuhkan?," katanya.
Menurut Amran, beternak kambing tidak ada yang istimewa. Hal yang menjadi persoalan adalah mau atau tidak. Peternakan itu memberikan keuntungan bagi masyarakat.
"Beternak itu semudah membalikkan tangan. Yang menjadi pertanyaannya mau atau tidak," katanya.
Ketua Perserikatan Peternak Domba DIY Sofyan mengatakan anggota Perserikatan Peternak Domba DIY ada 250 peternak.
Baca juga: Mentan panen bawang merah di lahan tidur Bekasi perkuat ketahanan pangan
Ada beberapa hal yang menjadi permasalahan dalam peternakan, khususnya ternak domba. Yakni peternak di DIY belum swasembada serat hijau pakan.
Peternak DIY mendatangkan serat hijau ternak dari Jawa Timur. Namun, hari ini, harga serat hijau di DIY sangat tinggi, yakni Rp6.500 per kilogram dari sebelumnya Rp1.500 per kilogram.
"Kami membuka peluang lahan untuk menanam pakan ternak seluas tiga hektare. Biaya untuk itu sangat mahal," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024