Wakil Bupati Sukabumi Iyos Somantri mengatakan ibu hamil, bayi dan balita hingga calon pengantin menjadi target utama intervensi dari tim percepatan penurunan stunting (TPPS) dalam upaya mencegah timbulnya kasus baru dan menurunkan angka stunting.

"Ibu hamil, bayi, balita hingga calon pengantin menjadi target utama intervensi percepatan penanganan dan penurunan stunting bertujuan untuk meminimalkan potensi munculnya kasus baru," katanya di Sukabumi, Jumat.

Menurut Iyos, TPPS yang sudah dibentuk di setiap kecamatan harus jeli dan akurat dalam melakukan pendataan terhadap keberadaan ibu hamil, bayi, balita serta calon pengantin.

Dengan memiliki data yang akurat maka penanganan lebih cepat dan efektif serta intervensi pun tepat sasaran. Ia mencontohkan jika ada ibu hamil yang mengalami kurang energi kronis (KEK) maupun anemia, kemudian ditemukan adanya bayi atau balita yang berpotensi atau sudah positif stunting yang ditandai dengan kurang gizi bahkan bisa langsung diberikan intervensi sesuai dengan kebutuhan.

Sama halnya kepada calon pengantin yang tentunya akan memiliki keturunan, TPPS harus memberikan edukasi, seperti bagaimana merawat istri yang sedang hamil, menyediakan pangan bergizi, akses ke layanan kesehatan dan kondisi rumah agar anak yang dilahirkan tidak berpotensi stunting.

"TPPS yang bertugas harus terus bergerak untuk memastikan intervensi tepat sasaran, efektif dan sesuai dengan kebutuhan sehingga kasus stunting yang ada bisa tertangani maksimal dan tidak ada lagi kasus baru," tambahnya.

Iyos mengatakan dalam menangani stunting seluruh komponen yang terlibat atau tergabung dalam TPPS harus kompak dan saling mendukung, sehingga melalui program intervensi serentak ini, Kabupaten Sukabumi bisa mencapai target yakni angka stunting turun dari 27 persen menjadi 14 persen tidak ada lagi kasus baru stunting di 2024 ini.

Gerakan bersama menangani dan mencegah stunting ini merupakan aksi yang mulia karena bisa menolong generasi anak bangsa yang cerdas, sehat dan kuat.  

Pewarta: Aditia Aulia Rohman

Editor : Budi Setiawanto


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2024