Bogor (Antara Megapolitan) - Pemerintah Kota Bogor, Jawa Barat, mengantisipasi lonjakan harga kebutuhan pokok pada saat Ramadhan dengan cara memantau secara berkala harga di pasaran.

"Setiap pekan dilakukan survei harga pasar, hasil survei akan dievaluasi, jika terjadi kenaikan harga signifikan akan disiapkan langkah-langkah antisipasi," kata Sekretaris Daerah Kota Bogor Ade Sarip Hidayat di Bogor, Selasa.

Ade menyebutkan langkah antisipasi lainnya adalah melakukan operasi pasar apabila dibutuhkan.

Operasi pasar dilakukan bila kenaikan harga mencapai 10 persen lebih, terutama untuk komoditi beras.

"Tapi sampai saat ini harga beras masih stabil, pasokan juga lancar, belum ada kenaikan harga signifikan," kata Ade.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pedagang Beras Pasar Induk Cipinang Nelly Soekidi menyebutkan kondisi yang ada saat ini harga beras stabil.

Berbeda dengan tahun lalu, biasanya pada bulan November, Desember dan Januari yang menjadi bulan-bulan yang perlu diantisipasi karena kekurangan pasokan.

"Tetapi tahun ini semua sudah diantisipasi, tidak ada masalah lagi. Apalagi bulan ini menjelang puasa dan Lebaran, sampai hari ini tidak ada gejolak harga," katanya.

Menurutnya, Kementerian Pertanian telah mengantisipasi kebutuhan beras menyambut Ramadhan dan menjelang lebaran.

Biasanya awal puasa terjadi peningkatan permintaan beras, tetapi tetap terpenuhi dan harga stabil.

"Kalaupun ada kenaikan 100 sampai 200 masih bisa diimbangi, karena pasokan cukup, harga stabil," katanya.

Nelly berharap pemerintah dalam hal ini Kementerian Pertanian dapat mempertahankan stabilitas harga dan pasokan beras di tahun-tahun berikutnya dengan cara mengatasi konversi lahan pertanian, serta memperbaiki irigasi lewat pembangunan embung.

Hal senada juga disampaikan Arief Prasetyo dari "Food Station" Pasar Induk Cipinang yang merupakan mitra dari Kementerian Pertanian. Ia menyebutkan, harga beras berkisar antara Rp7.500 sampai Rp10 ribu perkilogram.

Begitu pula untuk beras IR3 harganya berkisar Rp8.100 perkilogram dan jenis premiun Rp9.000 perkilogram.

"Pasokan hari ini di Pasar Induk Cipinang 39 ribu ton. Pasokan aman, karena kami menjaga stok minimal 30 ribu ton," katanya.

Bahkan lanjut Arief, Menteri Pertanian telah memerintahkan untuk menyediakan pasokan beras mencapai 100 ribu ton di Pasar Induk Cipinang, untuk berjaga-jaga bila terjadi gejolak permintaan.

"Selama Ramadhan ini pemerintah pusat sudah bergerak bersama Bulog dan dibantu mitra memastikan pasokan kebutuhan lancar dan mengendalikan harga," katanya.

Arief menambahkan untuk cabai dan bawang juga sudah diantisipasi oleh pemerintah dengan menyediakan tempat penyimpanan khususnya yang dapat menyimpan bawang selama tiga bulan. Mesin penyimpanan itu ada di Pasar Kramatjati.

Pewarta: Laily Rahmawati

Editor : Naryo


COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017