Sukabumi (Antara Megapolitan) - Warga Kampung Cimanggah, Kota Sukabumi yang menjadi korban ledakan tabung gas elpiji tiga kilogram akhirnya meninggal dunia setelah enam hari menjalani perawatan di RSUD R Syamsudin SH.
"Iyus Rusmawan (37) meninggal pada Kamis, (20/4) karena luka bakar yang parah," kata salah seorang tetangganya Gunawan warga RT 07 RW 02 Kelurahan/Kecamatan Cikole kepada wartawan di Sukabumi, Jumat.
Selain Iyus, Atilah (36) yang ikut menjadi korban ledakan elpiji subsidi tersebut kondisi kesehatannya pun semakin menurun dan sudah masuk fase kritis. Saat ini, ibu dua anak tersebut tengah menjalani perawatan intensif dari tim medis RSUD R Syamsudin SH.
Sebelumnya, pada Sabtu, (15/4) terjadi ledakan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram di rumah salah seorang warga di Kampung Cimanggah, Kelurahan/Kecamatan Cikole.
Ledakan tersebut saat almarhum Iyus menyalakan kompor untuk memasak, diduga tabung gas tersebut bocor dan akhirnya meledak. Dengan kondisi tubuh yang masih terbakar korban mencoba keluar rumah untuk mencari anak bungsunya Rizki Rustiawan yang baru berusia 9 tahun.
Saat kejadian, istri korban yang berada di dalam kamar mandi pun ikut menjadi korban dan 50 persen tubuhnya mengalami luka bakar yang cukup parah. Akibatnya rumah berlantai dua tersebut roboh namun dua anaknyak yakni Rizki hanya mengalami luka ringan karena terjatuh dari lantai dua kakaknya Siti Hopiah selamat.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung Pemkot Sukabumi dan untuk rumah pasangan suami istri yang rusak berat tersebut akan segera mendapatkan perbaikan.
"Ledakan tabung gas ini sudah tiga kali terjadi dan kerap menimbulkan korban. Maka dari itu, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait khususnya Hiswana Migas untuk antisipasi terjadinya musibah serupa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017
"Iyus Rusmawan (37) meninggal pada Kamis, (20/4) karena luka bakar yang parah," kata salah seorang tetangganya Gunawan warga RT 07 RW 02 Kelurahan/Kecamatan Cikole kepada wartawan di Sukabumi, Jumat.
Selain Iyus, Atilah (36) yang ikut menjadi korban ledakan elpiji subsidi tersebut kondisi kesehatannya pun semakin menurun dan sudah masuk fase kritis. Saat ini, ibu dua anak tersebut tengah menjalani perawatan intensif dari tim medis RSUD R Syamsudin SH.
Sebelumnya, pada Sabtu, (15/4) terjadi ledakan tabung gas elpiji ukuran tiga kilogram di rumah salah seorang warga di Kampung Cimanggah, Kelurahan/Kecamatan Cikole.
Ledakan tersebut saat almarhum Iyus menyalakan kompor untuk memasak, diduga tabung gas tersebut bocor dan akhirnya meledak. Dengan kondisi tubuh yang masih terbakar korban mencoba keluar rumah untuk mencari anak bungsunya Rizki Rustiawan yang baru berusia 9 tahun.
Saat kejadian, istri korban yang berada di dalam kamar mandi pun ikut menjadi korban dan 50 persen tubuhnya mengalami luka bakar yang cukup parah. Akibatnya rumah berlantai dua tersebut roboh namun dua anaknyak yakni Rizki hanya mengalami luka ringan karena terjatuh dari lantai dua kakaknya Siti Hopiah selamat.
Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi mengatakan seluruh biaya perawatan korban akan ditanggung Pemkot Sukabumi dan untuk rumah pasangan suami istri yang rusak berat tersebut akan segera mendapatkan perbaikan.
"Ledakan tabung gas ini sudah tiga kali terjadi dan kerap menimbulkan korban. Maka dari itu, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait khususnya Hiswana Migas untuk antisipasi terjadinya musibah serupa," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Megapolitan 2017